Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Masih Banyak Potensi Pasar Ekspor yang Belum Tergarap

Kompas.com - 04/12/2020, 17:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, masih banyak potensi pasar ekspor yang hingga saat ini belum tergarap oleh produsen Indonesia.

Presiden mendorong produsen Indonesia untuk memaksimalkan pasar yang ada.

"Kita tidak boleh cepat puas dengan pencapaian saat ini, karena potensi pasar ekspor yang belum tergarap masih banyak. Masih sangat besar," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara elepasan Ekspor ke Pasar Global Tahun 2020 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (4/12/2020).

Pencapaian yang dimaksud Jokowi yakni berdasarkan laporan ekspor Indonesia periode Januari hingga Oktober 2020 tercatat surplus ekspor sebesar 17,07 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Jokowi: Indonesia Tertinggal dari Negara Lain dalam Menangkap Peluang Ekspor

Surplus ekspor itu berasal dari sejumlah produk, antara lain kopi, garmen, home decor, furnitur perikanan serta makanan dan minuman.

Namun, di sisi lain, Jokowi juga menyinggung ekspor sejumlah produk di atas yang masih tertinggal dari negara-negara lain.

Sehingga barang-barang itu menjadi kalah bersaing dengan produk serupa dari negara lain.

"Kita juga masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dalam menangkap peluang ekspor," tutur Jokowi.

Jokowi mencontohkan dalam hal ekspor kopi. Pada 2019 Indonesia menjadi produsen kopi terbesar nomor empat di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia.

"Namun, Indonesia tercatat sebagai eksportir terbesar kopi yang kedelapan di dunia. (Indonesia) kalah dengan Brasil, Swiss Jerman, Kolombia bahkan Vietnam," tuturnya.

Dia merinci, potret kinerja ekspor kopi Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan Vietnam yang pada 2019 mencapai 2,22 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, kinerja ekspor kopi Indonesia di tahun yang sama sebesar 883,12 juta dollar AS.

"Begitu pula dengan komoditi ekspor yang lain. Kita pun masih tertinggal," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kalau Sangat Diperlukan, Saya Siap Terbitkan Aturan Lagi soal Penyandang Disabilitas

Misalnya, Indonesia menjadi produsen garmen terbesar kedelapan di dunia.

Namun, pada kenyataannya Indonesia menduduki peringkat ke-22 eksportir terbesar garmen di dunia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com