JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Isman Firdaus mengingatkan kepada masyarakat yang memiliki riwayat penyakit jantung agar jangan sampai terpapar Covid-19.
"Kami khawatir, kami betul-betul berharap para pasien jantung supaya menjaga jangan sampai terpapar Covid-19," ujar Isman dalam dialog virtual Satgas Penanganan Covid-19 bertajuk "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19" pada Kamis (3/12/2020).
"Karena kalau sampai terpapar Covid, itu tentu perawatannya susah dan angka kematiannya tinggi," kata Isman.
Baca juga: Sepanjang Rumah Sakit Declare, Kemenkes: Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Negara
Menurut dia, perawatan yang sulit dan berimbas pada angka kematian yang tinggi, membuat pasien jantung harus ekstra hati-hati dan menjaga diri.
Pasien jantung yang dimaksud, kata dia, adalah mereka yang sudah melakukan pasang ring, operasi bypass, dan mereka yang melakukan kontrol ke dokter jantung dan diberikan obat secara rutin.
"Ini harus dijaga betul. Dia harus memakai masker dengan baik, jaga jarak, mencegah kerumunan dan lainnya," ujarnya.
Lalu mengapa perawatan pasien jantung yang terkonfirmasi Covid-19 dikatakan lebih sulit?
Isman menjelaskan bahwa tidak hanya pada penyakit Covid-19 saja pasien jantung dapat dikatakan lebih sulit ditangani.
Baca juga: Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 dengan Komorbid dan Lansia Capai 80-85 Persen
Menurut dia, semua penyakit akut akan lebih sulit ditangani apabila orang tersebut memiliki penyakit dasar yaitu jantung.
"Apabila dia punya penyakit dasar jantung, itu bisa mencetuskan penyakit akut dari jantungnya itu sendiri. Justru akan lebih berbahaya di jantungnya, daripada di Covid-nya. Karena bisa mempercepat proses gagal jantung akut, gagal nafas dan lainnya," ucap Isman.
Alasan berikutnya adalah obat Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya, sehingga semakin mempersulit pasien jantung untuk sembuh.
Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Evaluasi Strategi Penanganan Pandemi Covid-19
Selain itu, ia juga mengingatkan apabila pasien jantung tersebut terpapar Covid-19 dan sudah sembuh, maka pasien tetap harus mengonsumsi obat jantung.
"Hal ini berkaitan dengan Long Covid. Jadi kalau pasien jantung, dalam sebulan masih ada keluhan lelah, perlu dipantau dengan ekokardiografi atau USG jantung untuk memastikan fungsi pompa jantungnya masih bagus atau tidak," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.