JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan angka positivity rate Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sejak Oktober hingga November 2020.
Menurut data Satgas, positivity rate Covid-19 di Indonesia sempat mencapai 16,69 persen pada September.
"Kemudian turun di angka 14, 26 persen pada Oktober, dan November turun 13,55 persen," ujar Dewi dalam konferensi pers daring, Rabu (2/12/2020).
Baca juga: Rizieq Shihab Minta Maaf, Janji Tidak Buat Kerumunan Lagi Selama Pandemi Covid-19
Positivity rate adalah perbandingan antara kasus positif Covid-19 dan jumlah sampel yang diperiksa dengan dengan metode swab test.
Kendati mengalami penurunan, dia mengatakan tingkat positivity rate Covid-19 di Tanah Air masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut rekomendasi WHO, pandemi Covid-19 bisa dikatakan terkendali jika positivity rate maksimal 5 persen.
"Meski sudah terjadi tren menurun di Oktober dan November, tapi tetap masih di atas standar WHO. Standar WHO kalau kita bisa mengendalikan, targetnya adalah 5 persen dari seluruh orang diperiksa," kata Dewi.
Selain itu, Dewi mengatakan saat ini jumlah pemeriksaan orang di Indonesia sudah hampir mencapai target yang ditetapkan WHO.
Baca juga: Luhut: Insya Allah Pasokan Vaksin Covid-19 Siap Desember
Target pemeriksaan WHO adalah tiap 1 juta penduduk harus diperiksa 1.000 orang per pekan. Maka, dengan asumsi jumlah penduduk 267 juta jiwa, Indonesia semestinya harus melakukan pemeriksaan terhadap 267.000 orang per minggu.
Per November ini, Dewi menyebut jumlah pemeriksaan orang di Indonesia sudah 90 persen dari target WHO.
"Pekan terakhir November kemarin kita sudah mampu menembus angka 90 persen dari target WHO. Jadi kalau kita lihat progress berjalan cukup baik," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.