Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Fasilitas PON di Papua Tidak Disia-siakan

Kompas.com - 27/11/2020, 09:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta fasilitas di Papua yang dibangun untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) jangan disia-siakan setelah pelaksanaannya.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat meninjau rumah susun (rusun) untuk atlet PON XX 2021 di di kawasan Universitas Ottow Geisler, Jayapura, Kamis (26/11/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir melihat berbagai fasilitas seperti ruang tempat tidur, kamar mandi, dan toilet.

"Jangan sampai sarana prasarana yang dibangun melalui APBN itu kemudian mubazir setelah PON tidak terurus dan tidak termanfaatkan dengan baik," ujar Muhadjir saat berkunjung, dikutip dari siaran pers, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Wabah Covid-19, Alasan PON di Papua Ditunda hingga Tahun Depan

Oleh karena itu, Muhadjir pun meminta pihak pengelola rusun memastikan lokasi agar dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat.

Tujuannya adalah agar setelah digunakan untuk pelaksanaan PON, rusun tersebut juga bisa dimanfaatkan dengan baik bagi masyarakat.

"Soal itu masih menjadi aset pemerintah itu tidak masalah, yang penting betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik. Pada suatu saat bisa saja kita (pemerintah) hibahkan," kata dia.

Diketahui, rusun yang digunakan untuk tempat tinggal para atlet PON tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Usai PON nantinya, Muhadjir meminta agar pengelola rusun memikirkan pemanfaatan rusun tersebut.

Baca juga: Sejumlah Arena PON XX Papua Rampung Dibangun

Selain itu, pengelola juga diminta menunjuk siapa yang akan menjadi penanggung jawab mereka yang memanfaatkan dan merawatnya.

Dalam kunjugan ke Papua tersebut, disamping meninjau rusun, Muhadjir juga berkunjung ke RSUD Ramela Muara Tami, Jayapura.

RSUD tersebut belum lama diresmikan oleh Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano dan rencananya akan dikembangkan menjadi rumah sakit pendidikan dan rumah sakit penyakit tropis seperti AIDS, tuberculosis (TB), malaria, dan kusta.

"Karena angka penyakit tersebut masih tinggi dan terbesar di wilayah Pasifik sehingga nantinya pelayanan RSUD Ramela tidak hanya melayani pasien dari Indonesia, tetapi negara tetangga seperti Papua Nugini karena dekat dengan perbatasan," kata dia.

Baca juga: Angka Covid-19 Boven Digoel Rendah, Menko PMK Sebut Bisa Jadi Contoh Belajar Tatap Muka

Muhadjir juga memastikan bahwa pemerintah akan memperkuat pelayanan RSUD tersebut dengan menambahkan fasilitas alat mesin polymerase chain reaction (PCR) untuk penanganan Covid-19 di wilayah kota Papua dan sekitarnya.

"Saya sudah minta dibangun laboratorium BSL-2 sehingga jika nanti sudah siap saya akan mintakan ke BNPB bantuan mesin PCR agar dapat memperkuat penanganan Covid-19," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com