Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

511.836 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Rekor Penambahan Kasus Harian

Kompas.com - 26/11/2020, 07:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama hampir sembilan bulan di Indonesia. Namun, hingga saat ini penularan penyakit yang disebabkan virus corona itu belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Bahkan, penambahan kasus harian Covid-19 kembali mencatat rekor baru pada Rabu (25/11/2020). Dari data yang dilaporkan pemerintah pada Rabu sore, tercatat jumlah kasus baru Covid-19 sebanyak 5.534 dalam waktu 24 jam.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 5.534, Kini Ada 511.836 Kasus Covid-19 di Indonesia

 Angka ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi berlangsung di Indonesia. Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 13 November 2020 dengan 5.444 orang.

Penambahan kasus pada Rabu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 511.836 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE: 5.534 Kasus Baru Covid-19 Jadi Rekor Tertinggi Selama Pandemi

Kamudian, dari total kasus yang ada tercatat jumlah kasus aktif Covid-19 saat ini sebanyak 65.804 orang. Selain kasus aktif, pemerintah juga mencatat ada 65.438 orang yang sekarang berstatus suspek.

45.330 spesimen diperiksa

Sebanyak 5.534 kasus baru Covid-19 ini diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 45.330 spesimen dalam sehari. Dalam jangka waktu yang sama, ada 43.720 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 5.465.921 spesimen terhadap 3.651.964 orang yang diambil sampelnya. Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Baca juga: UPDATE 25 November: Dalam Sehari, 45.330 Spesimen Diperiksa Terkait Covid-19

Sementara, kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Secara lebih rinci, ada 505 kabupaten/kota yang mencatat pasien akibat terinfeksi virus corona.

Artinya, kasus Covid-19 sudah terdampak di lebih dari 98 persen wilayah Indonesia.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Meski jumlah kasus positif terus bertambah, tidak sedikit pula angka pasien Covid-19 yang sembuh. Dalam sehari, ada penambahan 4.494 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.

Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Baca juga: UPDATE 25 November: Total 16.225 Pasien Covid-19 di Tanah Air Meninggal Dunia

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh totalnya berjumlah 429.807 orang sejak awal pandemi.

Namun, kabar duka juga berlanjut dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Pada periode 24-25 November 2020, ada 114 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 16.225 orang.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 4.494, Total 429.807 Pasien Covid-19 yang Sembuh

Jangan terpaku kasus harian

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman memberikan tanggapan atas perkembangan kondisi pandemi di Indonesia. Menurutnya, masyarakat sebaiknya tidak terlena dengan jumlah penambahan kasus harian Covid-19.

Sebab, penambahan kasus harian dalam jumlah tertinggi pun belum bisa dijadikan rujukan kondisi nyata dari penularan Covid-19.

"Kita ini jangan terlena atau terpaku pada kasus konfirmasi harian. Walaupun itu benar sebagai indikator awal, tapi yang paling bisa kita jadikan acuan adalah positivity rate-nya," ujar Dicky saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Indonesia Kembali Catat Kasus Harian Tertinggi, Epidemiolog: Jangan Terpaku Kasus Harian

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Badan kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan standar positivity rate sebesar lima persen.

Sementara itu, positivity rate di Indonesia masih berada di atas 10 persen, bahkan pernah mencapai 16 persen.

"Kalau positivity rate mendekati 15 persen artinya kita tak bisa percaya diri dengan angka kasus harian," ujar Dicky.

"Walaupun katakanlah penambahan kasus hariannya 6.000 kasus pun, masih jauh. Artinya, masih banyak (kasus positif) yang belum kita temukan," kata dia.

Baca juga: UPDATE 25 November: Ada 65.804 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

 Hal itu juga berlaku untuk penambahan kasus konfirmasi positif yang kembali mencatat rekor tertinggi, yakni 5.534 kasus. Berdasarkan perhitungan dari data yang dilaporkan pemerintah, positivity rate sebesar 12,66 persen.

"Artinya kita masih harus terus meningkatkan kapasitas tes di Indonesia," ujar Dicky.

Melihat perkembangan situasi terbaru di Indonesia, dia pun menyarankan agar pemerintah menunda pelaksanaan libur panjang dan pilkada. Pertimbangannya, menghindari potensi kerumunan warga dalam jumlah besar.

"Tak ada pilihan lain. Kalau kita mau mengendalikan pandemi di Indonesia, maka hindari kerumunan dalam bentuk apapun," tambah Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com