“Dari sejumlah provinsi tersebut pemakaian tempat tidur ICU dan isolasi yang sudah di atas 70 persen berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” ucap Wiku.
“Berkaca dari situasi ini maka hal ini menunjukkan masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu saya meminta kepada masyarakat untuk terus secara disiplin menjalankan protokol kesehatan,” kata dia.
Libur panjang akhir tahun dikaji
Perkembangan kondisi terakhir membuat pemerintah mengkaji pemangkasan libur panjang akhir tahun.
Wiku menyebut, libur akhir tahun berpotensi meningkatkan kasus Covid-19 dua hingga tiga kali lipat dibanding libur panjang di akhir Oktober.
Sebab jika tak ada pemangkasan, libur akhir tahun memiliki durasi waktu yang lebih lama dibandingkan dengan libur panjang pada akhir Oktober.
Baca juga: Satgas: Libur Panjang Akhir Tahun Berpotensi Naikkan Kasus Covid-19
Hal tersebut akan membuat masyarakat berlibur ke tempat wisata lebih lama sehingga kerumunan massa yang dihasilkan juga lebih besar.
“Perlu diingat masa libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang dan dikhawatirkan berpotensi menjadi manifestasi perkembangan kasus menjadi dua bahkan tiga kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya,” kata Wiku.
Ia mengatakan, masyarakat cenderung kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat berlibur. Alhasil, kasus Covid-19 melonjak dengan tidak disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Menko PMK: Presiden Minta Libur Akhir Tahun dan Pengganti Cuti Idul Fitri Dikurangi
Ia meyakini pemerintah akan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai libur panjang akhir tahun.
Untuk itu saat ini, pemerintah telah mengkaji pemberlakukan libur panjang akhir tahun beserta dampak turunannya.
“Pemerintah saat ini sedang mengkaji periode masa libur panjang akhir tahun, karena berdasarkan analisa setiap liburan panjang pada masa pandemi memakan korban,” ucap Wiku.
“Pada prinsipnya apapun keputusan yang diambil pemerintah maka keputusan ini selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.