Sementara itu, Koordinator Golongan Hutan Edo Rakhman mengungkapkan pandangan anak muda tentang isu lingkungan hidup.
Baca juga: KTT G20, Jokowi Sebut UU Cipta Kerja Berikan Perlindungan pada Lingkungan Hidup
Dalam survei ini, anak muda memandang masalah yang paling penting dicarikan solusinya oleh calon kepala daerah yakni buruknya pengelolaan sampah dan limbah, pencemaran/polusi, pertanian dan perkebunan monokultur yang tidak berkelanjutan, kerusakan hutan serta ekosistem laut.
“Seluruh responden di semua provinsi mengakui bahwa buruknya pengelolaan sampah/limbah adalah persoalan lingkungan yang paling krusial," kata dia.
Daerah-daerah dengan populasi yang cukup besar seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga merasakan polusi sebagai masalah.
Adapun responden di Kalimantan mengkhawatirkan persoalan lingkungan terkait kebakaran hutan.
Sementara itu, responden di Papua, selain soal limbah, mereka juga mengkhawatirkan masalah perburuan dan perdagangan satwa dilindungi.
Baca juga: Anak Muda Harus Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Mulai Berwirausaha
Lebih lanjut, untuk wilayah provinsi kepulauan yang mayoritas ekosistem perairan, seperti Maluku Utara, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung, responden memiliki kekhawatiran juga terhadap kerusakan ekosistem perairan laut.
"Sedangkan bagi responden di daerah Sumatera Barat, Jambi, NTT, NTB, dan Sulawesi, mereka mengakui bahwa pertanian dan perkebunan monokultur yang tidak berkelanjutan menjadi persoalan lingkungan yang penting diselesaikan," tutur Edo.
Terkait masalah kebencanaan, 85 responden menganggap program tangguh bencana penting atau sangat penting untuk diadopsi dalam visi misi program kandidat, termasuk strategi-strategi mitigasi kebencanaan khususnya untuk wilayah/daerah yang masuk dalam kategori rawan bencana.
"Menurut mayoritas anak muda, lima masalah kebencanaan yang paling penting untuk diselesaikan adalah pandemi Covid-19 dan wabah penyakit menular lainnya (24 persen), pencemaran air dan udara (21 persen), banjir dan longsor (15 persen)," ucap Edo.
Baca juga: Megawati: Anak-anak Muda Kenapa Lebih Percaya Hoaks?
Survei disebarkan melalui kanal-kanal media sosial, aplikasi percakapan, situs web dan email pengguna Change.org Indonesia serta jejaring mitra penyelenggara.
Jajak pendapat ini diselenggarakan atas kerjasama Warga Muda, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Campaign.com, Golongan Hutan dan difasilitasi oleh Change.org Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, antusiasme, dan pentingnya pilkada dari sudut pandang anak muda yang telah memiliki hak pilih, serta isu-isu yang menjadi minat dan perhatian mereka.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan