“Selanjutnya, tim melakukan pengembangan dengan menangkap pengendalinya atas nama DAS di Jombang, Jatim,” tuturnya.
Penangkapan keempat dengan barang bukti 1 kilogram sabu dan 10.000 butir ekstasi dilakukan pada 16 November 2020.
Krisno menuturkan, polisi mengamankan kurir berinisial DBB di Pelabuhan Bakauheni serta penerimanya dengan inisial DS di Jakarta Timur.
Baca juga: 1 Bandar Narkoba Ditembak Mati, Pengendalinya Tewas Muntah Darah di Penjara
Terakhir, polisi menangkap kurir jaringan Pekanbaru-Jakarta dengan inisial MA di Pelabuhan Bakauheni pada 17 November 2020. Barang bukti yang disita adalah 3 kilogram sabu.
Dari penangkapan tersebut, Krisno mengatakan, timnya melihat bahwa rute jalur darat masih menjadi andalan para sindikat narkoba.
“Jadi masuk dari wilayah Aceh, Medan, Riau, Kepri, Babel, terus masuk ke Pulau Sumatera, lalu ditransportasi melalui jalur darat. Itulah yang kami tangkap di Pelabuhan Bakauheni,” ujarnya.
“Artinya sarana transportasi darat masih menjadi sarana favorit mereka,” sambung Krisno.
18 Kilogram Sabu
Selain operasi tersebut, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri juga melakukan penangkapan di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 4 November 2020.
Krisno menuturkan, pihaknya meringkus seorang kurir jaringan Banjarmasin-Jakarta berinisial RS.
“Tersangka dikendalikan oleh jaringan Kalimantan Selatan untuk mengambil narkotika jenis sabu dari beberapa hotel di Jakarta untuk diedarkan di Jakarta dan sekitarnya,” ujar Krisno.
Total barang bukti yang diamankan dari tersangka RS sebanyak 18,45 kilogram sabu.
Saat ini, kata Krisno, penyidik masih melakukan pengembangan dan sedang memburu otak dari jaringan-jaringan tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan