Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: 35,5 Juta Siswa hingga Dosen Sudah Terima Bantuan Kuota Internet

Kompas.com - 16/11/2020, 13:27 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ainun Na'im menyatakan, hingga Oktober 2020, sebanyak 35,5 juta siswa, guru, mahasiswa, dan dosen telah meneriman bantuan kuota internet.

Bantuan kuota internet gratis ini merupakan program Kemendikbud dengan total anggaran Rp 7,2 triliun yang dibagikan mulai September hingga Desember 2020.

"Sampai dengan Oktober, sebanyak 35,5 juta siswa, guru, mahasiswa, dan dosen telah menerima bantuan kuota internet," kata Ainun dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Dapat Bantuan Pulsa Kemendikbud, Alvin Lie: Saya Bukan Guru atau Dosen!

Bantuan telah diberikan untuk 29.647.160 siswa, 1.909.780 guru, 3.874.085 mahasiwa, dan 166.267 dosen yang tersebar di 34 provinsi.

Selain bantuan kuota internet, Kemendikbud memberikan modul pembelajaran dalam bentuk fisik dan nonfisik ke daerah-daerah yang tidak memiliki infrastruktur teknologi informasi yang memadai.

Ada pula program pendampingan peserta didik selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan bekerja bersama lembaga dan organisasi masyarakat dan perguruan tinggi.

"Untuk daerah-daerah yang tidak punya infrastruktur komunikasi yang baik, kementerian mengirimkan modul pembelajaran dalam bentuk buku, flashdisk, dan DVD. Kementerian juga menyiapkan modul dalam bentuk digital yang dapat diakses dinas pendidikan dan LPMP untuk dicetak dan dibagikan kepada peserta didik," ucap Ainun.

Baca juga: Ini Kekurangan Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud Versi FSGI

Mendikbud Nadiem Makarim dalam kesempatan itu mengatakan, bantuan kuota internet gratis mendapatkan respons positif dari banyak pihak.

Namun, dia pun mengakui bahwa bantuan kuota internet itu tidak jadi solusi tunggal dalam pelaksanaan PJJ.

Menurut dia, infrastruktur jaringan internet yang belum merata masih menjadi isu.

Selain itu, banyak siswa yang tidak memiliki gawai karena kondisi ekonomi keluarga.

"Ini (program bantuan kuota internet) salah satu yang paling membantu dan dirasakan, tetapi isunya tergantung pada area, kendalanya berbeda-beda," tutur Nadiem.

Karena itu, Nadiem mengatakan Kemendikbud bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan jaringan internet yang merata di seluruh daerah dalam dua tahun mendatang.

Baca juga: Arus Survei Indonesia: 4 Rekomendasi Terkait Bantuan Kuota Internet

Kemendikbud sudah menggagas program pengadaan alat-alat penunjang belajar seperti laptop di sekolah-sekolah.

"Inilah alasan kenapa digitalisasi sekolah dengan penyediaan gawai dalam bentuk laptop sangat penting. Walaupun PJJ sudah tidak ada, tapi banyak anak-anak kita atau keluarga yang tidak mampu memiliki gawai, penyediaan laptop dan alat-alat TIK jadi salah satu priroritas utama di 2021," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com