Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian RCEP Diteken Setelah Satu Dekade, Jokowi Sebut Hal Itu sebagai Hari Bersejarah

Kompas.com - 15/11/2020, 15:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyambut baik penandatanganan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-37, Minggu (15/11/2020) ini.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, hal ini merupakan momen berserjarah lantaran Indonesia merupakan inisiator kerja sama tersebut pada KTT ASEAN 2011 silam.

"Hari ini merupakan hari yang bersejarah. Hari ini kita menandatangani perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership atau RCEP," kata Jokowi dalam pidato virtualnya di KTT RCEP ke-4 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu.

Jokowi menyebutkan, perjanjian itu telah melalui proses yang panjang selama hampir satu dekade. Semua negara merasakan bahwa proses perundingan RCEP bukan sesuatu yang mudah.

Baca juga: Menteri Ekonomi ASEAN Gelar Pertemuan, Bersiap Teken Perjanjian RCEP

Karena itu, penandatanganan perjanjian tersebut merupakan hasil dari komitmen yang kuat terhadap multilateralisme atau kerja sama antarnegara dari negara-negara di kawasan.

"Penandatanganan ini menandai masih kuatnya komitmen kita terhadap multilateralisme," ucapnya.

Tercapainya perundingan RCEP tersebut juga menandai komitmen negara-negara terhadap prinsip perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan menguntungkan semua pihak. Menurut Jokowi, hal ini memberikan harapan dan optimisme baru bagi pemulihan ekonomi pascapandemi.

Dalam KTT tersebut, negara-negara RCEP menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinam Indonesia selama proses perundingan. Jokowi pun menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan banyak pihak yang terlibat dalam perundingan itu.

"Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi negara koordinator dalam proses panjang ini. Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas dukungan dan kontribusi konstruktif semua negara tanpa terkecuali dalam proses perundingan ini," ujar Presiden.

Jokowi mengatakan, RCEP merupakan simbol komitmen pemimpin negara di kawasan terhadap paradigma win-win yang mengutamakan kepentingan bersama.

Komitmen atas perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan tersebut dinilai akan menjadi bagian penting bagi sentralitas ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.

Kendati demikian, Jokowi menyebut, penandatanganan perjanjian kerja sama itu merupakan sebuah permulaan. Setelahnya, negara-negara yang terlibat masih harus berupaya untuk mengimplementasikannya.

"Ini juga membutuhkan komitmen politik pada tingkat tertinggi. Bagi Indonesia, kami masih membuka peluang negara di kawasan untuk bergabung dalam RCEP ini," katanya.

Di akhir KTT, acara dilanjutkan dengan upacara penandatanganan RCEP yang disaksikan masing-masing pemimpin ASEAN dan negara mitra yaitu Australia, Selandia Baru, China, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca juga: Wamendag Jerry Dorong Penyelesaian ASEAN RCEP Terjadi di Akhir 2020

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menghadiri sejumlah pertemuan virtual dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-37, Minggu dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Mengawali rangkaian acara, Jokowi bakal menghadiri KTT ASEAN-PBB ke-11. Selanjutnya, ia juga akan hadir pada KTT Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-4.

Mengutip siaran pers Kementerian Luar Negeri, RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas di kawasan yang melibatkan 15 negara.

"Perjanjian tersebut memiliki tujuan untuk membuka akses pasar, menyediakan fasilitas perdagangan dan investasi, serta mempromosikan integrasi ekonomi regional," demikian bunyi keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com