Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Buka Peluang Kerja Sama dengan Pfizer, tetapi...

Kompas.com - 13/11/2020, 09:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama dengan Pfizer, perusahaan farmasi yang mengeklaim telah berhasil mengembangkan vaksin Covid-19.

Namun demikian, pemerintah saat ini tetap mengutamakan pengembangan vaksin Sinovac dan Sinopharm.

"Yang pasti orientasi pertamanya Sinovac dan Sinopharm. Tidak menutup kemungkinan (bekerja sama) dengan Pfizer," kata Moeldoko di kantornya, Kamis (12/11/2020).

Menurut Moeldoko, meski Pfizer mengeklaim efektifivitas vaksin buatannya, akan ada persoalan teknis terkait distribusi vaksin tersebut di Indonesia.

Pasalnya, vaksin itu harus disimpan dalam kondisi dingin. Sementara itu, suhu di Tanah Air tidak mendukung hal tersebut.

"Untuk daerah-daerah seperti kita ini sepertinya akan menghadapi kesulitan karena jaring dinginnya itu, harus melalui suatu temperatur (cold chain), sehingga pada nanti pada saat distribusi dari satu wilayah ke wilayah lain akan menghadapi masalah," ujar Moeldoko.

Baca juga: Satgas: Perkembangan Uji Vaksin Sinovac di Brasil Jadi Evaluasi Pemerintah RI

Moeldoko menyebutkan, untuk mengembangkan suatu vaksin, pemerintah lebih dulu melihat persyaratan teknisnya. Selain itu, dipertimbangkan pula efektivitas dan ketersediaan calon vaksin.

Jika hal-hal tersebut dinilai positif, barulah vaksin dikembangkan di Indonesia.

Kendati demikian, Moeldoko menekankan, pemerintah tak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak manapun terkait vaksin Covid-19 ini.

"Saya pikir ini sebuah kesempatan bagi pemerintah adalah semaksimal mungkin bisa menyelamatkan masyarakatnya," kata Moeldoko.

"Peluangnya banyak, di antaranya Eijkman juga mengembangkan vaksin Merah Putih, mungkin ada lagi pabrik vaksin lagi di Indonesia mungkin, semuanya akan pasti jadi pertimbangan," tuturnya.

Diberitakan, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (10/11/2020) bahwa harapan memiliki vaksin Covid-19 di akhir tahun semakin nyata setelah pengobatan eksperimental Pfizer menunjukkan hasil yang sangat menjanjinkan.

Namun, karena vaksin itu dibuat dengan teknologi baru yang menggunakan mRNA sintesis untuk mengaktifkan sistem kekebalan terhadap virus, ada tantangan khusus.

Baca juga: Pastikan Kehalalan Vaksin Covid-19, MUI ke China

 

Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius atau lebih rendah, setara dengan musim dingin di Antartika.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan kembali seruan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendistribusikan dosis vaksin yang adil begitu tersedia.

"Seperti yang sudah kami prediksi, kami akan mendapat vaksin pada akhir tahun ini, dan Pfizer sangat menjanjikan," kata Tedros pada pertemuan tingkat menteri tahunan WHO.

"Dan kami juga berharap lebih dan lebih," tambahnya seperti dilansir Reuters, Selasa (10/11/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com