KOMPAS.com – Sesuai peraturan yang ada, Kementerian Sosial (Kemensos) harus memberi tunjangan kehormatan dan bantuan kepada pihak yang berkontribusi besar terhadap kemerdekaan bangsa.
Maka dari itu, pada Hari Pahlawan bertema Pahlawanku Sepanjang Masa yang jatuh pada Selasa (10/11/2020), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Hartono Laras memberi tunjangan kehormatan kepada 587 orang yang telah berjasa besar memperjuangkan kemerdekaan.
Dari jumlah tersebut, tunjangan untuk 90 orang warakawuri atau keluarga pahlawan nasional berjumlah Rp 50 juta per tahun.
Kemudian 56 orang perintis kemerdekaan mendapat Rp 8.692.000 per tahun, dan 441 orang janda perintis kemerdekaan memperoleh Rp 2 juta per tahun. Angka tersebut di luar tunjangan yang diberi negara melalui Taspen.
Baca juga: Kemensos Sempat Terima 20 Usulan Nama Calon Pahlawan Nasional Tahun Ini
“Tunjangan sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa dan pengorbanan mereka, terutama para perintis kemerdekaan, jandanya, maupun keluarga atau warakawuri pahlawan nasional,” kata Hartono, mewakili Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Hartono, saat menghadiri anjangsana atau silaturahmi dan Bakti Sosial Kepahlawanan, di kediaman perintis kemerdekaan KRMH Soerjowirjohadipoetro, Kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Angjangsana menjadi bentuk perhatian nyata, penghormatan, serta penghargaan terhadap para pejuang dan perintis kemerdekaan.
“Hari ini kami melakukan silaturahmi ke rumah salah seorang perintis kemerdekaan yang usianya sudah mencapai 103 bahkan 104 tahun,” kata Hartono.
Baca juga: Terima Bantuan untuk Masyarakat, Kemensos Apresiasi Inisiatif MNC Grup
Tak hanya kediaman KRMH Soerjo Wirjohadipoetro, angjangsana juga dilakukan ke kediaman janda pahlawan nasional Idham Chalid (Ibu Siti Rokayah), serta perintis kemerdekaan Wimo Sumanto dan Nordjin Pandjer.
“Masih banyak keluarga perintis kemerdekaan dan pahlawan yang mendapat perhatian dari pemerintah, terutama dalam peningkatan kesejahteraan. Kami akan terus bertransformasi karena masih harus menghadapi pandemi Covid-19, memulihkan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Hartono.
Hartono menambahkan, banyak pelajaran berharga yang didapat dari para pejuang untuk mengisi kemerdekaan.
Maka dari itu, mengenang, memberi penghargaan, serta menanamkan nilai-nilai semangat kepahlawanan jangan hanya dilakukan pada 10 November. Namun sepanjang masa.
Baca juga: Ini Cara Kemensos Peringati Hari Pahlawan di Tengah Pandemi Covid-19
“Tali asih ini secara khusus diberikan pada Hari Pahlawan. Namun, setiap tahun dan bulan negara juga memberi tunjangan penghargaan kepada perintis kemerdekaan serta keluarga pahlawan nasional,” kata Hartono.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Sosial Edi Suharto yang juga ikut melakukan anjangsana, menyerahkan bantuan hasil kerja sama antara Kemensos dengan Perum Bulog, Alfamart, YSKI, MNC Peduli, dan Conoccophilip kepada Wimo.
“Ini ada sedikit bingkisan sembako, tali asih, dan kursi roda. Mohon diterima dan semoga bermanfaat ya pak,” kata Edi.