Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Potensi Besar Industri Halal RI Belum Dimanfaatkan dengan Baik

Kompas.com - 28/10/2020, 16:53 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyayangkan potensi besar dalam industri halal di Indonesia belum dimanfaatkan dengan maksimal.

Padahal Jokowi menilai pengembangan ekonomi syariah yang berbasis sektor riil, padat Karya dan industri halal sangat potensial untuk memperluas penyerapan tenaga kerja dan membuka peluang usaha baru.

"Negara kita punya banyak produk halal unggulan, produk makanan kosmetik juga fashion, untuk fashion kita bahkan punya cita-cita menjadi pusat fashion muslim terbesar di dunia," kata Jokowi saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Menperin Dorong Pembentukan Kawasan Industri Halal

"Sayangnya potensi yang besar dalam industri halal ini juga belum dimanfaatkan dengan baik, belum kita manfaatkan dengan baik," sambung Kepala Negara.

Oleh karena itu, Jokowi menekankan upaya pengembangan yang integratif dan komprehensif perlu terus dilakukan.

"Ekosistem industrinya perlu dibenahi, regulasinya harus efisien dan SDM harus dipersiapkan dengan baik," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya diminati oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim.

Sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, hingga Amerika Serikat juga berminat menggarap peluang dari pasar ekonomi syariah.

Baca juga: Wapres Sebut Perkembangan Industri Halal Harus Seiring Kebijakan Pro-UMKM

Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kata Jokowi, harus menangkap peluang ini.

Jokowi berharap penyelenggaraan ISEF tahun ini dapat menjadi momentum membuat peta jalan yang jelas dan detail untuk menentukan langkah-langkah konkret dalam pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah.

"Dengan strategi besar melakukan penguatan halal value chain, penguatan ekonomi Islam, mikro kecil menengah dan penguatan ekonomi digital," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com