JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, vaksin bukan solusi akhir dalam penanganan pandemi virus corona atau Covid-19.
Menurut dia, upaya pencegahan penularan Covid-19 juga tetap harus digencarkan di masyarakat.
"Program vaksinasi bukanlah sebuah solusi akhir penanganan pandemi Covid-19," kata Ede melalui keterangan tertulisnya, Minggu (25/10/2020).
Baca juga: Ditelepon Jokowi, Luhut Sebut Rencana Vaksin November Mungkin Molor
Oleh karena itu, Ede mengimbau agar semua pihak tetap mengencarkan pencegahan Covid-19 yang melibatkan semua pihak.
Sehingga, bisa menjangkau langsung masyarakat yang berada di tingkat akar rumput dan efektif menekan angka penularan Covid-19.
"Melibatkan seluruh unsur dan komponen bangsa secara lebih luas hingga menjangkau langsung masyarakat di tingkat akar rumput," ujar dia.
Adapun pemerintah menggunakan berbagai macam cara untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Cara itu mulai dari melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga berusaha untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Dikabarkan Batal Beli Sejumlah Vaksin Covid-19, Ini Kata Satgas
Ada dua jalur untuk mendapatkan vaksin yang dilakukan pemerintah, pertama dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd, serta perusahaan United Emirates Arab, Group 42.
Sedangkan yang kedua, mengadakan vaksin dalam negeri yang disebut Vaksin Merah Putih.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, sebanyak 1.620 relawan telah disuntik calon vaksin Covid-19 dalam uji klinis tahap tiga.
"Update terakhir hari Jumat kemarin, sudah 1.620 relawan yang mendapatkan suntikan pertama," kata Bambang dalam talkshow BNPB bertajuk 'Menjemput Asa Vaksin Covid-19' melalui YouTube, Senin (19/10/2020).
Bambang menjelaskan bahwa dalam uji klinis tahap tiga, relawan akan disuntik sebanyak dua kali.
Baca juga: Satgas Sebut Tak Semua Warga Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Ini Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.