Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Dorong Sekolah Bantu Anak yang Alami Masalah Psikologi akibat Pandemi

Kompas.com - 19/10/2020, 12:15 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong adanya peran sekolah untuk membantu anak-anak yang mengalami masalah psikologis akibat pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan oleh Komisioner KPAI Retno Listyarti melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020).

"KPAI mendorong peran sekolah dalam membantu anak-anak yang mengalami masalah mental atau psikologi akibat pandemi Covid-19 yang sudah mencapai tujuh bulan," kata Retno.

Baca juga: KPAI Minta PJJ di Gowa Dievaluasi Setelah Ada Siswi Bunuh Diri

Menurut Retno, peran orang tua dan guru sangat strategis dalam membantu anak-anak yang memiliki masalah psikologis.

Konseling psikologis anak, lanjut dia, bisa dilakukan sebagai sarana anak mencurahkan keluh kesahnya termasuk mengenai belajar secara daring.

"Konsultasi dapat dilakukan melalui aplikasi WhatsApp atau aplikasi lain yang mudah dijangkau guru dan anak-anak," ujarnya.

"Kerap kali, anak-anak hanya butuh didengar, ada saluran curhat selain ke sahabatnya, bisa juga ke guru BK dan wali kelas agar dapat diberikan solusi yang tepat," ucap Retno.

Baca juga: KPAI Minta Aparat Hukum Tindak Orang yang Libatkan Anak dalam Aksi Unjuk Rasa UU Cipta Kerja

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA berinisial MI (16), di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas terbujur kaku di bawah tempat tidurnya pada Sabtu (17/10/2020).

Korban tewas diduga karena bunuh diri dengan cara minum racun rumput.

Alasannya, karena depresi dengan banyaknya tugas sekolah yang dilakukan secara daring.

Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan itu korban sebelum ditemukan meninggal sempat mengeluh kepada rekannya soal tugas sekolah yang menumpuk.

Baca juga: Diduga Stres karena Tugas Daring, Siswi SMA Nekat Bunuh Diri dan Tinggalkan Rekaman Video

Korban kesulitan mengerjakan tugas itu lantaran akses internet di sekitar rumahnya sulit.

"Penyebab korban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas-tugas daring dari sekolahnya dimana korban sering mengeluh kepada rekan-rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk" kata Jufri Natsir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com