Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 13 Oktober: 340.622 Kasus Covid-19 dan Pemda yang Mulai Lengah

Kompas.com - 14/10/2020, 05:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia, berdasarkan data pemerintah pada Selasa (13/10/2020) bertambah sebanyak 3.906 dalam 24 jam atau sejak Senin (12/10/2020).   

Penambahan itu menyebabkan total ada 340.622 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi.

Baca juga: 229 Pasien Covid-19 Sembuh Dalam 2 Hari, Kadinkes Maluku: Ini Luar Biasa Sekali...

Tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Penambahan tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 1.054 kasus baru, Jawa Barat 565 kasus baru, Jawa Tengah sebanyak 466 kasus baru, Jawa Timur 315 kasus baru, dan Sumatera Barat sebanyak 315 kasus baru.

Adapun sebanyak 3.906 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 50.418 spesimen dalam sehari.

Dalam waktu yang sama, terdapat 40.012 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Baca juga: Ridwan Kamil Klaim Akan Utamakan Warga Depok Terima Vaksin Covid-19

Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 3.852.511 spesimen terhadap 2.378.562 orang.

Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Sembuh dan meninggal

Selain itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 263.296 orang.

Angka itu merupakan akumulasi setelah ada tambahan pasien sembuh sebanyak 4.777 orang.

Penambahan itu menjadikan rekor tertinggi angka kesembuhan sejak pandemi di Tanah Air.

Sebelumnya, rekor penambahan terbanyak pasien sembuh dari Covid-19 tercatat pada 30 September 2020. Ketika itu, ada 4.510 pasien sembuh dari Covid-19.

Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 92.

Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia menjadi 12.027 orang.

Sementara itu, ada sebanyak 153.822 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Diminta Segera Sosialisasi Program Vaksinasi Covid-19

Kasus Covid-19 di Tanah Air sudah tersebar di 500 kabupaten/kota dari seluruh provinsi di Indonesia.

Adapun dari total jumlah kasus Covid-19, ada sebanyak 65.229 kasus aktif atau 19,2 persen dari yang terkonfirmasi positif.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Pemda lengah

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkap sejumlah daerah mengalami pergeseran status zonasi dalam sepekan terakhir.

Pergeseran status zonasi itu berupa perubahan zona hijau (tanpa Covid-19) dan meningkatnya daerah yang masuk zona oranye (risiko penularan tinggi).

Satgas mencatat 50 persen lebih daerah mengalami perubahan status zonasi Covid-19.

Baca juga: 9 Pegawai Positif Covid-19, Satu Puskesmas di Kalsel Ditutup

"Sangat disayangkan bahwa terdapat lebih dari 50 persen kabupaten dan kota yang sebelumnya berada di zona hijau berpindah ke zona Kuning, zona orannye dan bahkan zona merah dalam pekan ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan persnya melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/10/2020).

Wiku menuturkan, pada pekan ini sebanyak 336 kabupaten/kota berada di zona oranye atau zona dengan risiko sedang.

Artinya, 65 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia berstatus risiko sedang.

"Hal ini menandakan bahwa daerah lengah atau sudah merasa nyaman," ujar Wiku.

Wiku menekankan, pemerintah daerah harus kembali fokus menangani Covid-19 sehingga penambahan kasus positif bisa terus ditekan.

Baca juga: Satgas: Pemerintah Daerah Mulai Lengah Tangani Covid-19

Selain itu terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 dalam satu pekan terakhir atau sejak 4 hingga 11 Oktober.

Adapun lima besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini ialah Jawa Tengah dengan kenaikan 499 kasus, Jawa Barat 383 kasus dan Papua Barat 314 kasus.

Kemudian Sulawesi Selatan dengan kenaikan 277 dan Sulawesi Tengah 204 kasus.

"Bagi daerah yang masuk lima besar segera lakukan evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan. Jangan masuk lima besar kasus positif karena ini bukanlah prestasi," tutur Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com