Penambahan itu menyebabkan total ada 340.622 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi.
Tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.
Penambahan tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 1.054 kasus baru, Jawa Barat 565 kasus baru, Jawa Tengah sebanyak 466 kasus baru, Jawa Timur 315 kasus baru, dan Sumatera Barat sebanyak 315 kasus baru.
Adapun sebanyak 3.906 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 50.418 spesimen dalam sehari.
Dalam waktu yang sama, terdapat 40.012 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.
Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 3.852.511 spesimen terhadap 2.378.562 orang.
Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Sembuh dan meninggal
Selain itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 263.296 orang.
Angka itu merupakan akumulasi setelah ada tambahan pasien sembuh sebanyak 4.777 orang.
Penambahan itu menjadikan rekor tertinggi angka kesembuhan sejak pandemi di Tanah Air.
Sebelumnya, rekor penambahan terbanyak pasien sembuh dari Covid-19 tercatat pada 30 September 2020. Ketika itu, ada 4.510 pasien sembuh dari Covid-19.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 92.
Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia menjadi 12.027 orang.
Sementara itu, ada sebanyak 153.822 orang yang berstatus suspek Covid-19.
Kasus Covid-19 di Tanah Air sudah tersebar di 500 kabupaten/kota dari seluruh provinsi di Indonesia.
Adapun dari total jumlah kasus Covid-19, ada sebanyak 65.229 kasus aktif atau 19,2 persen dari yang terkonfirmasi positif.
Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Pemda lengah
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkap sejumlah daerah mengalami pergeseran status zonasi dalam sepekan terakhir.
Pergeseran status zonasi itu berupa perubahan zona hijau (tanpa Covid-19) dan meningkatnya daerah yang masuk zona oranye (risiko penularan tinggi).
Satgas mencatat 50 persen lebih daerah mengalami perubahan status zonasi Covid-19.
"Sangat disayangkan bahwa terdapat lebih dari 50 persen kabupaten dan kota yang sebelumnya berada di zona hijau berpindah ke zona Kuning, zona orannye dan bahkan zona merah dalam pekan ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan persnya melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/10/2020).
Wiku menuturkan, pada pekan ini sebanyak 336 kabupaten/kota berada di zona oranye atau zona dengan risiko sedang.
Artinya, 65 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia berstatus risiko sedang.
"Hal ini menandakan bahwa daerah lengah atau sudah merasa nyaman," ujar Wiku.
Wiku menekankan, pemerintah daerah harus kembali fokus menangani Covid-19 sehingga penambahan kasus positif bisa terus ditekan.
Selain itu terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 dalam satu pekan terakhir atau sejak 4 hingga 11 Oktober.
Adapun lima besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini ialah Jawa Tengah dengan kenaikan 499 kasus, Jawa Barat 383 kasus dan Papua Barat 314 kasus.
Kemudian Sulawesi Selatan dengan kenaikan 277 dan Sulawesi Tengah 204 kasus.
"Bagi daerah yang masuk lima besar segera lakukan evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan. Jangan masuk lima besar kasus positif karena ini bukanlah prestasi," tutur Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/14/05484691/update-13-oktober-340622-kasus-covid-19-dan-pemda-yang-mulai-lengah