JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan akan memenuhi undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Negeri Abang Sam (AS) pada 15 Oktober hingga 19 Oktober 2020.
Prabowo menganggap AS merupakan negara penting. Karena itu, ia pun akan memenuhi undangan Mark Esper, sekalipun AS saat ini masih dilanda pandemi Covid-19.
"Amerika negara penting, saya diundang. Saya harus memenuhi undangan tersebut," ujar Prabowo dalam video yang dirilis DPP Partai Gerindra, Selasa (13/10/2020).
"Walau perjalanan jauh, sekarang pandemi Covid-19, tapi, ya tetap harus hormati," kata Prabowo Subianto.
Baca juga: Faktor Hubungan Ekonomi Indonesia-China Disebut Jadi Alasan Prabowo Diundang ke AS
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku sudah melapor ke Presiden Joko Widodo ihwal undangan tersebut.
Ia mengungkapkan, Presiden Jokowi meminta dirinya agar berangkat ke AS
"Saya menghadap Presiden. Saya lapor, 'Pak, saya dapat undangan dari AS'. Presiden katakan, 'ya harus berangkat'. Ya siap, kita berangkat," ucap Prabowo.
Diberitakan, Prabowo akan mengunjungi Amerika Serikat setelah menerima undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada 15 Oktober-19 Oktober 2020.
Undangan itu diterima Prabowo tak setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dilaporkan memutuskan untuk mengeluarkan visa kepada Prabowo.
Baca juga: Prabowo Bakal Didampingi Dokter Selama Kunjungan di AS
Pemberian visa ini kali pertama dilaporkan media politik ternama Amerika Serikat, Politico, Selasa (6/10/2020), dengan mengutip seorang sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Setelah visa AS terkantongi, Prabowo dikabarkan akan berkunjung ke AS pada akhir bulan ini.
"Prabowo diperkirakan akan berkunjung sekitar akhir bulan ini," tulis Politico yang dikutip Kompas.com, Rabu (7/10/2020).
Diketahui, pada 2000, harian New York Times memberitakan Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Baca juga: Tanggapi Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Prabowo: Banyak yang Belum Baca dan Ada Hoaks
Namun, pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak.
Prabowo mengatakan kepada Reuters pada 2012 bahwa ia masih ditolak untuk mendapatkan visa AS karena tuduhan bahwa dirinya menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto.
Dia membantah telah melakukan kesalahan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.