Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Santri Gunakan Teknologi Digital sebagai Alat Dakwah

Kompas.com - 12/10/2020, 13:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta santri dapat menguasai teknologi digital sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan.

Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin dalam Harlah ke-56 Institute Agama Islam As’adiyah, Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan secara daring, Senin (12/10/2020).

Pasalnya, kampus itu memiliki basis pesantren sehingga harus turut menguasai teknologi digital sebagai alat dakwah.

"Dalam konteks dakwah dewasa ini, salah satu tantangan yang mesti kita siapkan adalah penguasaan teknologi digital sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Baca juga: Wapres Harap NU Kuasai Teknologi Digital sebagai Alat Dakwah

Ia mengatakan, sistem dakwah melalui teknologi digital lebih efektif dan lebih memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan saja.

Waktunya pun lebih fleksibel dengan tempat yang juga bisa dilihat di mana saja.

"Sistem dakwah melalui teknologi digital akan lebih efektif dan memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan saja, di mana saja dan waktunya pun lebih fleksibel," kata dia.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, dakwah melalui teknologi digital akan sangat sesuai dengan generasi milenial yang hidup di era modern saat ini.

Selain itu, pesantren juga memiliki misi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Menag Pastikan Tak Akan Ada Penghentian Dakwah bagi Penceramah Tak Bersertifikat

Dengan demikian, pesantren harus mampu menjadi pusat pemberdayaan salah satunya bidang ekonomi, baik yang sifatnya sektor keuangan atau sektor riil.

"Misi pesantren sebagaimana di atas harus menjadi bagian integral dari misi perguruan tinggi ini. Karena Institute Agama Islam As’adiyah, merupakan bagian dari komunitas pesantren tersebut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com