KOMPAS.com – Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Peribahasa ini mungkin tepat untuk menggambarkan kondisi Siti Maunah (28).
Pasalnya sejak tujuh bulan yang lalu, anaknya Aqila (1,5) menderita tuberkulosis (TB) paru dan anemia. Kemudian pada September, suaminya dinyatakan positif Covid-19.
Semua berawal ketika Aqila mengalami batuk selama lebih dari dua minggu, diikuti berat badan yang terus merosot sehingga wajahnya terlihat pucat dan gerakan tak segesit biasanya.
Melihat hal tersebut, Siti membawa Aqila berobat ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
“Di puskesmas disarankan tes mantoex. Tiga hari setelah tes diperiksa lagi dan hasilnya positif TB Paru. Akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johar Baru karena akan dirontgen,” kata Siti, saat diwawancarai Kompas.com melalui telepon, Selasa (29/9/2020).
Baca juga: Idap Beberapa Penyakit, Bapak Ini Rasakan Keuntungan Jadi Peserta JKN-KIS
Setelah dirujuk, dokter menyarankan Aqila menjalani pengobatan selama enam bulan. Namun karena setelah enam bulan virus penyebab TB paru masih ada, maka pengobatan kembali dilanjutkan.
“Tergantung parah atau enggaknya. Setelah pengobatan selama enam bulan dirontgen ulang, kalau virusnya masih ada pengobatan ditambah tiga bulan jadi sembilan bulan. Setelah itu dirontgen lagi. Kalau virusnya masih ada, tambah lagi jadi setahun,” kata Siti.
Sejak menjalani pengobatan, Aqila memang tak lagi mengalami batuk. Namun bersamaan dengan itu, diketahui pula bahwa Aqila menderita anemia.
Saat itu, hemoblobin (HB) Aqila berada pada angka 9. Setelah berobat selama dua bulan, HB Aqila turun lagi hingga 8,2. Akhirnya, Aqila pun menjalani pengobatan paru serta terapi sangobion untuk menambah darah dan menaikkan HB.
Baca juga: Penderita Diabetes Melitus Ini Berobat Gratis Berkat Jaminan BPJS Kesehatan
“Sudah berhenti batuk bukan berarti sembuh, karena kami kan enggak tahu. Pas berhenti batuk langsung dapet pengobatan alhamdulillah,” kata Siti.
Seiring dengan proses pengobatan Aqila, Siti menyadari berat badan suaminya semakin turun. Maka dari itu, saat kontrol dengan dokter yang merawat Aqila, Siti menanyakan keadaan suaminya.
“Dokter menyuruh suami saya periksa paru, karena siapa tahu ada TB. Takutnya anaknya diobati, tapi bapaknya masih menulari,” kata Siti.
Akhirnya, lanjut Siti, suaminya mengikuti tes dahak dan swab. Pada tes swab pertama hasilnya negatif, yang kedua baru diketahui positif.
“Langsung dibawa ke Wisma Atlet dan sekeluarga di swab,” kata Siti.
Baca juga: Permudah Administrasi Klaim Covid-19, BPJS Kesehatan Kembangkan Dashboard Monitoring
Setelah sepuluh hari dirawat di Wisma Atlet, suami Siti pun dinyatakan sembuh. Namun, lagi-lagi ada hal yang menghadang, yakni soal kepastian pekerjaan.