JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi anggaran kesehatan dari total dana penanganan Covid-19 masih di bawah 30 persen.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam keterangan persnya mengenai Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/1/2020).
"Yang kesehatan 24,9 persen (realisasi) atau 25 persen dari pagu," kata Suahasil.
Baca juga: Alasan KPU Tak Akan Diskualifikasi Pelanggar Protokol Kesehatan Pilkada
Dengan demikian, anggaran kesehatan baru terealisasi sebesar Rp 21,79 triliun dari total pagu sebesar Rp 87,55 triliun.
Adapun anggaran penanganan Covid-19 diketahui mencapai Rp 695,2 triliun.
Ia mengatakan, realisasi anggaran kesehatan di antaranya untuk insentif para tenaga kesehatan di daerah dan pusat, santunan kematian tenaga kesehatan, belanja penanganan Covid-19, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan insentif perpajakan kesehatan.
Ke depan, anggaran kesehatan juga akan diperuntukkan bagi pengadaan dan proses vaksinasi massal Covid-19.
"Kita tetap memastikan bahwa pagu ini akan terserap. Dan pagu ini akan cukup tersedia. Bahkan untuk penanganan pengadaan vaksin. Kalau vaksin betul-betul muncul dan bisa kita laksanakan pada tahun ini maka kita akan tetap menyiapkan anggaran untuk itu dan akan kita lakukan," kata Suahasil.
"Tentu seperti yang sudah disampaikan beberapa kali, vaksin ini bukan sekadar masalah membeli. Tapi kalau kita sudah membeli, kita juga harus melakukan vaksinasi untuk seluruh Indonesia. Tentu ini menjadi pekerjaan juga nanti lintas sektoral," kata dia.
Baca juga: Realisasi Anggaran Covid-19 Baru Rp 268,3 Triliun, Ini Rinciannya
Presiden Joko Widodo juga pernah menyinggung rendahnya penyerapan anggaran kesehatan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan