Lebih lanjut, Komnas HAM juga telah meminta keterangan dari Propam Polda Kepri yang berwenang dalam proses penegakan hukum internal di kepolisian.
"Bahwa memang pihak Polda Kepri sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota Satres Narkoba Polresta Barelang, dan berdasarkan pengakuan salah satu oknumnya dari hasil interogasi, memang telah terjadi kekerasan pada almarhum saat penangkapan dan penahanan tersebut," ujar Pratama.
"Jadi berdasarkan temuan lapangan tersebut memang untuk kasus di Polresta Balerang terdapat indikasi yang sangat kuat bahwa telah terjadi penyiksaan pada pada peristiwa penangkapan yang berujung kematian saudara Henry Alfree Bakari," tutur dia.
Baca juga: Anggota Komisi III Desak Polri Hapuskan Praktik Penyiksaan
Diberitakan, Henry Alfred Bakari (38) tewas tak lama setelah ditangkap oleh anggota Polresta Barelang, Batam.
Keluarga menduga adanya kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi hingga menyebabkan Hendri tewas.
Perwakilan keluarga almarhum Hendri, Christy Bakary, membeberkan kronologi peristiwa tersebut dalam konferensi pers bersama Kontras dan organisasi masyarakat sipil lainnya.
Tanggapan polisi
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi jenazah Hendri. Kasus ini ditangani Polda Kepulauan Riau.
"Sementara cukup Polda Kepri dan masih menunggu otopsi (jenazah Hendri)," kata Argo ketika dihubungi, Kamis (13/8/2020).
Hal senada disampaikan Kapolresta Barelang Kombes Purwadi Wahyu Anggoro. Dia belum mau mengomentari lebih jauh perihal dugaan kekerasan terkait tewasnya Hendri.
Pihaknya menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian almarhum Hendri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.