Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Misteri Harta Pinangki

Kompas.com - 07/09/2020, 15:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pasti biaya Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) apartemen ini luar biasa. Akhirnya dari sejumlah sumber, saya mendapatkan data tersebut.

Data itu di antaranya adalah harga per unit sudah termasuk isi interior, berkisar antara Rp 5 miliar hingga di atas Rp 20 miliar. Sementara untuk menyewa, nilainya Rp 20 juta hingga Rp 50 juta per bulan.

Untuk apartemen Pakubuwono Signature lebih wah lagi. Apartemen Pakubuwono Signature adalah apartemen high-end pada Kompleks Apartemen Pakubuwono, alias memiliki kelas paling tinggi, memiliki gedung paling tinggi, dan memiliki pencahayaan lampu di malam hari paling mentereng.

Hampir seluruh penghuni menara di kota Jakarta terutama bagian selatan, bisa melihat menara setinggi 252 meter dengan 52 lantai ini, dan tampak paling mewah.

Mau tahu harganya? Per unit dijual dengan harga Rp 20 miliar hingga di atas Rp 30 miliar. Untuk penyewaannya, mulai dari Rp 50 juta hingga di atas Rp 75 juta per bulan. Luar biasa!

Pertanyaannya, Pinangki memiliki atau sekadar menyewa? Keduanya tentu memunculkan tanya, bagi seorang ASN yang bergaji sekitar Rp 15 juta per bulan.

Dari mana semua ini?

Pertanyaan ini, barangkali tak bisa hanya dialamatkan pada satu kasus saja, Djoko Tjandra.

Baca juga: Ini Dugaan Peran Tersangka Baru di Perkara Jaksa Pinangki 

Sangat layak pemeriksaan dilanjutkan ke dugaan kasus - kasus yang lain. Sehingga relevan pertanyaan, mungkinkah Pinangki sendiri dalam mengurus kong kalikong kasusnya?

Mahfud MD, Menkopolhukam yang saya wawancara, memberikan pernyataan yang tidak biasa. "Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus pada kasus ini!"

Sampai saya ulangi pertanyaan saya pada Pak Mahfud, betul Presiden memberikan perhatian khusus pada kasus Djoko Tjandra dan Pinangki?

Mahfud kembali menjawab, "Iya". 

Ia lalu menambahkan, "Pesannya itu pokoknya tegakkan hukum tanpa pandang bulu, jangan sampai ada penegak hukum menggigit orang untuk mengambil keuntungan pada sebuah perkara. Kalau sampai ada, saya (Presiden) yang akan menggigit dia!"

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com