Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Teori Konspirasi Covid-19 Bisa Digunakan Pihak Tertentu untuk Keuntungan Ekonomi

Kompas.com - 05/09/2020, 07:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid menilai teori konspirasi yang muncul saat pandemi bisa jadi berkaitan dengan kepentingan ekonomi pihak tertentu.

Ia mencontohkan seorang pemilik restoran bisa saja ingin usahanya tetap ramai di tengah pandemi sehingga membuat dan menyebarkan teori konspirasi bahwa Covid-19 seolah tak berbahaya.

"Misal saya punya restoran, saya pengin orang datang ke restoran saya maka saya mau buat teori konspirasi supaya orang merasa Covid bukan ancaman dan baik-baik aja. Sehingga orang bisa makan ke restoran dan melakukan kegiatan ekonomi," kata Anita dalam webinar yang diselenggarakan Erasmus Huis, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Studi: 800 Orang Meninggal karena Hoaks dan Teori Konspirasi Corona

Untuk itu ia meminta masyarakat agar berhati-hati dalam menyerap informasi yang bertebaran di dunia maya saat pandemi Covid-19, sebab banyak sekali hoaks dan teori konspirasi yang bermunculan.

Anita menambahkan, di masa pandemi Covid-19, hoaks dan teori konspirasi yang bermunculan biasanya hadir karena adanya kecemasan dan ketakutan di masyarakat.

Dengan demikian para pembuat hoaks dan teori konspirasi memanfaatkan kecemasan masyarakat tersebut.

Baca juga: Berhenti Anggap Covid-19 Teori Konspirasi Atau Hoaks dan Petugas Kesehatan Bohongi Masyarakat

Akibatnya banyak masyarakat yang termakan hoaks dan teori konspirasi lantas perilakunya menyepelekan Covid-19. Mereka menganggap virus corona tidak berbahaya, bahkan dianggap tak ada.

"Jadi dua periode dimana kita harus hati-hati terima informasi, yakni di masa kontestasi politik dan masa pandemi," ujar Anita.

"Karena informasi tak jelas dan datengnya macem-macen. Dari yang organik, menimbulkan kecemasan, atau teori konspirasi yang sangat berbahaya. Ini banyak kaitan dengan bagaimna kita berperilaku dalam menyikapi pandemi," lanjut putri Presiden keempat RI Abdurrahkan Wahid itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com