Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Alih Fungsi Lahan, Wapres Sebut Ketahanan Pangan Jadi Tantangan

Kompas.com - 01/09/2020, 10:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ketahanan pangan menjadi tantangan tersendiri di masa pandemi Covid-19, bahkan sudah sejak sebelumnya.

Pasalnya, kata dia, salah satu dampak pandemi Covid-19 yang perlu menjadi perhatian adalah terjadinya kelangkaan dan krisis pangan dunia.

Ma'ruf mengatakan, hal tersebut sudah diingatkan oleh Badan Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO.

"Di negara kita ketahanan pangan menjadi tantangan tersendiri bahkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19," kata Ma'ruf saat memberi sambutan di acara Simposium Nasional yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar secara daring, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Mentan: Kalimantan Selatan Bagian Lumbung Pangan Nasional

Ia mengatakan, sejak pandemi Covid-19 bergulir, FAO telah meminta negara-negara penghasil pangan besar di dunia mengambil langkah pengamanan cadangan pangan dalam negeri.

Hal itu bertujuan agar stok pangan nasional terjamin meskipun pandemi masih berlangsung.

Namun masalahnya, kata dia, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menyediakan ketahanan pangan nasional ini adalah banyaknya alih fungsi lahan.

"Alih fungsi lahan menjadi ancaman serius bagi ekosistem pertanian di Indonesia. Berubahnya fungsi lahan sawah membawa dampak yang sangat luas seperti ancaman terhadap ketahanan pangan, kemiskinan petani dan kerusakan ekologi di pedesaan," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Indonesia dan UEA Bahas Kerja Sama Terkait Covid-19 hingga Energi dan Pangan

Apalagi, kata dia, data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menunjukkan, luas lahan baku sawah menurun dari 7,75 juta hektare pada tahun 2013 menjadi 7,46 juta hektare pada tahun 2019.

Sementara itu, luas panen menurut perhitungan BPS dengan menggunakan metode kerangka sampel area (KSA) menurun dari 11,38 juta hektare menjadi 10,68 juta hektare pada tahun 2019.

"Itu diperkirakan akan menurun lagi menjadi 10,48 juta hektare pada tahun 2020. Mengamati perkembangan ini maka rata-rata sawah hanya ditanami sebanyak 1,4 kali," kata dia.

Baca juga: Jokowi Beri Sambutan di KLB Gerindra, Bicara Ketahanan Pangan di Masa Krisis

Ditambah lagi, prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun ini juga terjadi terjadi musim kemarau yang lebih kering mulai Juni 2020.

Setidaknya, terdapat 30 persen wilayah pertanian yang akan mengalami kemarau lebih kering.

Hal tersebut akan menyebabkan produksi beras di Tanah Air menurun dibandingkan tahun 2018 dan 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com