Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Zona Merah Berubah Jadi Oranye, Satgas: Ini Prestasi

Kompas.com - 18/08/2020, 18:37 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut ada 18 kabupaten/kota yang berubah dari zona merah menjadi zona oranye dalam sebulan terakhir.

Wiku menyebut perubahan ini adalah prestasi bagi daerah, karena sudah berhasil menekan angka penyebaran covid-19.

"Jadi ini adalah prestasi untuk bisa menurunkan dari risiko tinggi ke risiko sedang," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: 2 Tersangka Kasus Pengambilan Jenazah Covid-19 di Makassar Akan Diserahkan ke Kejaksaan

Ke-18 daerah tersebut yakni, Aceh: Kota Banda Aceh; Sumatera Utara: Tapanuli Tengah, Langkat; Sumsel: Muara Enim, Kota Palembang; DKI Jakarta: Jakarta Timur; Jawa Timur: Blitar, Bondowoso, Kota Mojokerto; Kalimantan Tengah: Barito Selatan

Kemudian Kalimantan Selatan: Kota Banjarbaru; Tanah Laut; Sulawesi Selatan: Sinjai; Sulawesi Tenggara: Kota Kendari, Kota Bau-Bau; Gorontalo: Gorontalo Utara; Maluku: Kota Tual; dan Maluku Utara: Kota Tidore Kepulauan.

Wiku meminta kepada daerah di daerah tersebut untuk mempertahankan prestasinya.

"Mohon untuk tetap dipertahankan menjadi lebih baik, yaitu menjadi risiko kuning atau hijau," kata dia.

Namun, dalam periode yang sama, Wiku menyebut ada ada 49 daerah yang statusnya naik dari zona kuning menjadi zona oranye.

Baca juga: Update 18 Agustus: Pasien Covid-19 Jakarta Capai 30.597, Positivity Rate 9,2 Persen

Wiku menilai, kenaikan jumlah zona resiko sedang ini harus menjadi perhatian masing-masing pemerintah daerah dan juga masyarakat.

"Daerah yang oranye ini perlu menjadi perhatian bersama karena terus meningkat," ucap Wiku.

Untuk mengecek zonasi tiap daerah bisa diakses lewat situs resmi covid-19.go.id. Zonasi ditetapkan berdasarkan 15 indikator, di antaranya angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di daerah, ketersediaan layanan kesehatan dan rasio tenaga medis di daerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com