Wiku menyebut perubahan ini adalah prestasi bagi daerah, karena sudah berhasil menekan angka penyebaran covid-19.
"Jadi ini adalah prestasi untuk bisa menurunkan dari risiko tinggi ke risiko sedang," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Ke-18 daerah tersebut yakni, Aceh: Kota Banda Aceh; Sumatera Utara: Tapanuli Tengah, Langkat; Sumsel: Muara Enim, Kota Palembang; DKI Jakarta: Jakarta Timur; Jawa Timur: Blitar, Bondowoso, Kota Mojokerto; Kalimantan Tengah: Barito Selatan
Kemudian Kalimantan Selatan: Kota Banjarbaru; Tanah Laut; Sulawesi Selatan: Sinjai; Sulawesi Tenggara: Kota Kendari, Kota Bau-Bau; Gorontalo: Gorontalo Utara; Maluku: Kota Tual; dan Maluku Utara: Kota Tidore Kepulauan.
Wiku meminta kepada daerah di daerah tersebut untuk mempertahankan prestasinya.
"Mohon untuk tetap dipertahankan menjadi lebih baik, yaitu menjadi risiko kuning atau hijau," kata dia.
Namun, dalam periode yang sama, Wiku menyebut ada ada 49 daerah yang statusnya naik dari zona kuning menjadi zona oranye.
Wiku menilai, kenaikan jumlah zona resiko sedang ini harus menjadi perhatian masing-masing pemerintah daerah dan juga masyarakat.
"Daerah yang oranye ini perlu menjadi perhatian bersama karena terus meningkat," ucap Wiku.
Untuk mengecek zonasi tiap daerah bisa diakses lewat situs resmi covid-19.go.id. Zonasi ditetapkan berdasarkan 15 indikator, di antaranya angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di daerah, ketersediaan layanan kesehatan dan rasio tenaga medis di daerah
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/18/18374921/18-zona-merah-berubah-jadi-oranye-satgas-ini-prestasi