Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Sebagian Besar Pelajar Alami Gangguan Saat Belajar Online

Kompas.com - 18/08/2020, 17:29 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya merasa lancar dalam aktivitas belajar online.

Informasi ini didapatkan berdasarkan hasil survei terbaru SMRC. Sekitar 5 persen dari 2.201 responden diketahui merupakan pelajar/mahasiswa.

Sebagian besar dari pelajar/mahasiswa ini mengaku mengalami belajar atau kuliah secara online, yaitu sebanyak 87 persen.

Sebagian besar responden yang mengaku pernah menjalani pembelajaran online, merasa memiliki masalah dengan metode tersebut.

"Jawaban mereka, 92 persen sangat atau cukup banyak terganggu dengan belajar online," kata Manajer Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Tati D Wardi dalam rilis survei SMRC, Selasa (18/8/2020).

Baca juga: Kemendikbud Didesak Pertimbangkan Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi

Adapun, dari 92 persen itu, rinciannya adalah 25 persen mengalami sangat banyak gangguan dan 67 persen mengaku cukup banyak gangguan.

Hanya 8 persen dari responden yang mengikuti belajar online mengaku mengalami sedikit gangguan. Sedangkan, tidak ada atau 0 persen yang mengaku tidak memiliki gangguan.

Adapun, dari 13 persen dari pelajar/mahasiswa yang menjadi responden, mengaku tidak mengalami pembelajaran jarak jauh.

Mereka tidak perlu belajar online karena sejumlah alasan, antara lain karena tetap datang ke sekolah/kampus, hingga ada juga yang sekolah/kampusnya diliburkan.

"Ada 60 persen datang ke sekolah atau kampus, ada 29 persen mengaku sekolah atau kampus diliburkan," tutur dia.

Selain itu, 11 persen tidak bersedia menjawab dan mengaku tidak tahu.

Baca juga: Epidemiolog UGM: Sekolah Tatap Muka Berisiko Timbulkan Klaster Covid-19

Untuk diketahui, survei SMRC tentang pendidikan online di masa Covid-19 ini dilakukan sejak 5 sampai 8 Agustus 2020.

SMRC melakukan sejumlah survei nasional dengan sampel secara acak dari sampel yang telah disurvei sebelumnya, yaitu warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Margin of error diperkirakan sekitar 2.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com