Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Zona Merah Covid-19 Turun, tapi Zona Oranye Naik

Kompas.com - 18/08/2020, 16:48 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, telah terjadi penurunan jumlah zona merah atau zona berisiko tinggi Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Namun, jumlah zona oranye atau resiko sedang juga mengalami kenaikan.

"Jumlah daerah dengan risiko tinggi (merah) menurun menjadi 29 kabupaten/kota, sebelumnya 32," kata Wiku dalam keterangan pers virtual dari Istana Kepresidenan, Selasa (18/8/2020).

"Terdapat 237 kabupaten/kota di zona risiko sedang (oranye). Ini juga meningkat, sebelumnya 222," sambung Wiku.

Baca juga: Empat Wilayah Jakarta Masuk Zona Merah, Depok Kini Zona Oranye

Data yang dipaparkan Wiku tersebut adalah data yang diambil per tanggal 16 Agustus 2020.

Wiku melanjutkan, zona risiko rendah atau kuning saat ini ada 174 kabupaten/kota. Jumlah itu berkurang dari pekan sebelumnya, yakni 177 wilayah.

"Zona hijau juga berkurang dari 82 menjadi 74 kabupaten/kota," sambung dia.

Wiku mengatakan, menurunnya zona merah merupakan sebuah kabar baik.

Itu artinya, sejumlah daerah berisiko tinggi berhasil menekan penyebaran virus. Kendati demikian, Wiku juga menyoroti zona oranye yang semakin banyak.

Menurut dia, zona risiko sedang ini juga harus menjadi perhatian masing-masing pemerintah daerah.

Baca juga: 2 Daerah di Surabaya Raya Jadi Zona Oranye, Pakar: Ini Kemajuan bagi Jatim

"Dari waktu ke waktu, zona risiko sedang meningkat terus dari bulan Juli hingga 16 Agustus," ujar Wiku.

Diketahui, hingga Selasa (18/8/2020) ini, pemerintah melaporkan, ada 143.043 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Hal itu setelah terjadi penambahan 1.673 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Total pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona mencapai 96.306 orang. Sementara angka kematian pasien Covid-19 mencapai 6.277 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com