Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Sandiaga Uno bagi UMKM agar Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 17/08/2020, 05:57 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Sandiaga Uno menyampaikan tiga tips bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Sandiaga menuturkan, hal pertama bagi UMKM adalah melakukan pivot.

"Satu, pivot. Kita ubah strategi dan model bisnis kita," kata Sandiaga dalam acara PolitikFest yang ditayangkan di akun YouTube KompasTV, Minggu (16/8/2020).

Baca juga: Skema Pencairan BLT Rp 2,4 Juta untuk UMKM, Ditransfer ke Rekening

Hal tersebut diungkapkan Sandi saat dimintai tanggapan mengenai apa yang telah dilakukan Voyej untuk bertahan di tengah pandemi.

Voyej merupakan brand asal Indonesia yang memproduksi produk kulit.

Pendiri Voyej, Stephen Lucas, turut menjadi tamu dalam acara tersebut.

Sandiaga menuturkan, Voyej melakukan pivot dengan mengubah sistem penjualan menjadi pre-order.

Baca juga: Sudah 9 Juta UMKM Terdata Menerima BLT, Erick Thohir: Ini Hibah, Bukan Pinjaman

Dengan begitu, UMKM akan menerima uang tunai terlebih dahulu. Konsep itu disebutnya sebagai cash is king.

Kemudian, ia mengatakan, uang yang telah diterima tersebut dikelola secara ketat dengan mengatur pengeluaran. Ini merupakan tips berikutnya.

"Dengan pengelolaan keuangan yang ketat ini, risikonya juga turun, akhirnya ongkosnya juga turun, harga jualnya juga bisa turun sehingga mudah-mudahan bisa mendapatkan kesetiaan pelanggan," lanjut dia.

Lalu, tips terakhir, ia menyarankan UMKM membangun jejaring komunitas untuk dapat bertahan.

Baca juga: Prosedur Lengkap Cara dan Syarat UMKM Dapat BLT Rp 2,4 Juta

Terlebih lagi, menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut, terdapat tren yang sedang berkembang mengenai kebanggaan dalam menggunakan produk lokal.

Tren itu yang dapat menjadi peluang pasar baru bagi UMKM.

"Ini ada big emerging trend dan punya satu komoditas sendiri, ini yang disebut sebagai ekosistem. Akhirnya kita bisa bertahan karena ekosistem ini yang menjadi pasar kita," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com