Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi 3 Kali Ucapkan Saatnya Indonesia "Bajak Momentum Krisis"

Kompas.com - 14/08/2020, 13:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

"25 tahun lagi, pada usia seabad Republik Indonesia, kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia negara maju," imbuh dia.

Perubahan etos kerja

Selanjutnya, Jokowi mengungkapkan hal serupa saat membahas terkait pola pikir dan etos kerja masyarakat.

Jokowi mengatakan, Indonesia diuji ketika Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu. Saat itu, kesiapan dan kecepatan pemerintah untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) diuji.

Tak hanya itu, persiapan yang matang di dalam negeri pun juga harus dilakukan bersamaan. Mulai dari rumah sakit, tempat isolasi, obat-obatan, peralatan kesehatan, hingg mendisiplinkan protokol kesehatan.

"Semuanya harus dilakukan dengan cepat, dalam waktu yang sangat singkat," ucapnya.

Akibatnya, prosedur kerja yang selama ini diterapkan digeser agar dapat dengan cepat memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan.

"Dari cara-cara biasa menjadi cara-cara luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Dukungan Parlemen di Tengah Pandemi Covid-19

Jokowi menyatakan, pola pikir dan etos kerja yang berubah menitikberatkan pada fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan. Sementara, pada saat yang sama ada hal lain yang harus diprioritaskan juga seperti efisiensi, kolaborasi dan penggunaan teknologi.

"Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan," tegas Jokowi.

Optimisme Jokowi

Di lain pihak, Kepala Negara memandang bahwa pandemi harus menjadi momentum kebangkitan Indonesia.

Ada cita-cita besar yang telah disiapkan dalam menyambut seabad kemerdekaan Indonesia yang masih 25 tahun lagi.

"Target kita sat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis, langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi," ujarnya.

Jokowi optimistis bahwa krisis memberikan momentum bagi Indonesia untuk mengejar seluruh ketertinggalan dan melakukan transformasi besar dengan menerapkan strategi yang telah dirancang.

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Punya Posisi Strategis Jadi Produsen Teknologi

Oleh karena itu, Jokowi meminta, agar persoalan fundamental yang kini tengah terjadi harus dipecahkan secara bersama-sama dengan melakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan.

"Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini," ucapnya.

"Menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju. Menjadikan Indonesia maju yang kita cita-citakan," tutup Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com