Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Jika Inovasi Tak Dikomersialkan, Kurang Bermakna bagi Bangsa

Kompas.com - 10/08/2020, 12:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui bahwa saat ini telah banyak inovasi yang dihasilkan oleh para peneliti di Tanah Air.

Namun dari sekian banyak inovasi dan penelitian itu, kata dia, yang bisa dipasarkan masih sedikit sehingga menjadi kurang berarti.

"Telah banyak inovasi yang dihasilkan oleh anak bangsa, namun hanya sedikit yang dapat dikomersialkan," ujar Ma'ruf saat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) melalui video konferensi, Senin (10/8/2020).

"Jika inovasi tidak dapat dikomersialkan, maka inovasi tersebut kurang bermakna bagi bangsa ini," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Dorong Masyarakat Kuasai Iptek dan Inovasi

Kendati demikian, Ma'ruf mengakui bahwa sebuah hasil inovasi atau penelitian tidak mudah dipasarkan.

Berbagai tahapan harus dapat dilalui agar hasil temuan tersebut dapat dikomersialkan dan digunakan masyarakat luas.

"Dalam konteks inovasi di bidang medis misalnya, tahapan yang harus diikuti antara lain seperti proses sertifikasi, uji klinis, izin produksi dan izin edarnya," kata dia.

Sebab banyak tahapan yang harus dilalui, maka ia pun berharap para peneliti atau inovator dapat melaluinya sesuai prosedur.

Jika tidak, kata dia, maka akan menyalahi aturan dan produk hasil inovasi itu akan berbahaya bagi para konsumennya.

"Oleh karena itu, saya mengimbau para peneliti dan inovator harus melalui tahapan sesuai prosedur sebelum (produknya) dikomersialkan," kata dia.

Baca juga: Kemendagri Dorong Inovasi Pelayanan Publik di Daerah Saat Pandemi Covid-19

Ia pun berharap pihak-pihak yang terkait tahapan-tahapan tersebut dapat berperan aktif agar hasilnya efektif dan efisien.

Sebab, kata dia, kunci utama penguatan inovasi adalah adanya sinergi triple-helix antara pihak-pihak terkait dalam inovasi.

Mulai dari peneliti dan inovator, dunia akademisi, dunia usaha, komunitas inovator, komunitas pengguna teknologi, dan pemerintah.

Salah satunya dalam inovasi yang sedang dilakukan saat ini adalah membentuk konsorsium riset dan inovasi Covid-19 untuk mencegah, mendeteksi dan, merespons cepat pandemi Covid-19.

"Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mempercepat proses tahapan sesuai prosedur tersebut," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com