Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Beri Sambutan di KLB, Ini Penjelasan Politisi Partai Gerindra

Kompas.com - 10/08/2020, 11:00 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, kehadiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kongres Luar Biasa Partai Gerindra pada Sabtu (8/8/2020), dalam rangka memenuhi undangan sebagai Presiden RI ke-5.

Andre menjelaskan, tokoh-tokoh yang diundang di KLB memang terbatas karena digelar di tengah pandemi Covid-19.

"Kongres ini luar biasa dengan protokol kesehatan ketat. Peserta dibatasi, bahkan pengurus DPP hanya sebagian yang hadir.

Jadi yang diundang memang terbatas. Maka, yang memberikan sambutan hanya Pak Jokowi (Joko Widodo) sebagai presiden dan Ibu Mega sebagai Presiden ke-5 RI yang juga Ketum PDI-P," kata Andre saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Prabowo Kembali Jadi Ketum, Pengamat: Gerindra Masih Kurang Percaya Diri

Sebagai informasi, Megawati dan Jokowi memberikan sambutan dalam KLB Partai Gerindra secara virtual.

Ia mengatakan, agenda KLB dibuat seefisien mungkin agar cepat selesai dan mudah diikuti secara virtual.

Menurut Andre, Partai Gerindra bakal mengundang tokoh-tokoh serta ketua umum partai lainnya andai kongres digelar dalam situasi yang berbeda.

"Kalau kongres dalam situasi normal, tentu semua ketum partai dan tokoh kami undang. Karena virtual, waktunya terbatas dan harus selesai hari itu juga. Jadi agenda dipadat-padatkan," kata dia.

Andre pun menyatakan terlalu dini jika kehadiran Megawati secara virtual di KLB diartikan sebagai sinyal koalisi pada Pemilu 2024.

Baca juga: Gerindra Gelar Kongres, Kehadiran Jokowi-Megawati, hingga Usulan Prabowo Capres 2024

Ia menegaskan hubungan keduanya memang terjalin baik sedari dulu.

"Secara personal hubungan Ibu Mega dan Pak Prabowo sangat baik. Kepulangan Pak Prabowo ke Indonesia awal tahun 2000-an itu karena bantuan almarhum Pak Taufiq Kiemas, suami Ibu Mega. Jadi memang hubungan keluarga besar Pak Prabowo dan Ibu Mega baik," ujar Andre.

Ia mengatakan, masih terlalu jauh membicarakan Pemilu 2024, baik itu pileg atau pilpres.

Namun, kata Andre, Prabowo menegaskan bahwa Partai Gerindra tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan partai mana pun.

"Kalau bicara 2024, Partai Gerindra terbuka berkoalisi dengan seluruh partai yang merah-putih dalam bingkai NKRI. Jadi kami siap kerja sama dengan partai apapun, termasuk jika dengan PDI Perjuangan," tuturnya.

"Jadi terbuka, tapi masih jauh bicara 2024. Politik kan dinamis dan tidak bisa diprediksi," kata Andre Rosiade.

Baca juga: Di Balik Prabowo Kembali Pimpin Gerindra...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com