JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah mulai memberi kelonggaran kepada sekolah untuk memulai pembelajaran tatap muka.
Hal itu dilakukan di saat masih tingginya kasus harian Covid-19 di Indonesia.
"Pada rapat kabinet terbatas tanggal 5 Agustus 2020 beliau memberikan arahan agar ada pelonggaran atau relaksasi di dalam kegiatan proses belajar mengajar untuk para siswa dengan banyak pertimbangan," kata Muhadjir lewat kanal Youtu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (7/8/2020).
"Karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar mulai dibuka proses kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan pertimbangan tertentu," lanjut dia.
Baca juga: Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning Covid-19 Tergantung 3 Pihak Ini
Muhadjir menambahkan, nantinya keputusan teknis penyelenggaraan kegiatan belajar tatap muka di sekolah harus didukung pertimbangan yang matang.
Selain itu, sekolah dan pemerintah daerah harus merespons cepat jika terjadi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Ia pun mengingatkan proses belajar secara tatap muka di sekolah juga harus mengikuti sistem zonasi yang ditetapkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Saat ini, daerah yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar tatap muka di sekolah ialah daerah berstatus zona hijau (tanpa risiko) dan zona kuning (risiko rendah).
Baca juga: Tanpa Paksaan, Mendikbud Sebut Pembelajaran Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning Diperbolehkan
Sebelumnya hanya zona hijau yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
Di 163 Daerah
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan 163 daerah zona kuning (berisiko rendah) bisa memulai sekolah tatap muka.
Hal itu disampaikan Doni dalam keterangan pers di kanal Youtube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (7/8/2020).
"Kalau lihat peta per tanggal 2 Agustus, maka ada 163 zona kuning yang kiranya nanti ini akan bisa dilakukan kegiatan belajar tatap muka," kata Doni.
Baca juga: Doni Monardo: 163 Daerah Zona Kuning Bisa Mulai Sekolah Tatap Muka
Untuk diketahui, penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga Jumat (7/8/2020). Hal ini menyebabkan jumlah kasus Covid-19 terus bertambah.
Data hingga Jumat pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada penambahan 2.473 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 121.226 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Satgas Covid-19 melalui situs Covid19.go.id yang di-update pada Jumat sore.
Sebanyak 2.473 kasus baru itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 30.159 spesimen dari 15.599 orang yang diambil sampelnya dalam sehari.
Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran Tatap Muka Diperbolehkan di Zona Kuning, PJJ Pakai Kurikulum Darurat
Pemerintah secara akumulasi sudah melakukan pemeriksaan 1.663.315 spesimen dari 951.910 orang yang diambil sampelnya.
Artinya, satu orang bisa menjalani lebih dari satu kali pemeriksaan spesimen.
Meski jumlah kasus terus bertambah, pemerintah menumbuhkan harapan dengan kabar bahwa semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh.
Data yang sama memperlihatkan bahwa ada penambahan 1.912 pasien Covid-19 yang sembuh. Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Sehingga, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 77.557 orang. Angka ini mencapai 64 persen dari keseluruhan kasus Covid-19 yang sudah terkonfirmasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.