Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tahapan Produksi Obat dan Pengembangan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Kompas.com - 04/08/2020, 10:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa hingga kini belum ada satu pun negara atau lembaga yang telah menemukan obat atau vaksin yang diyakini dapat menanggulangi Covid-19.

Pemerintah Indonesia pun hingga kini masih melakukan berbagai pengembangan untuk menemukan formula yang tepat untuk mengobati Covid-19.

"Saat ini beberapa negara termasuk Indonesia tergabung dalam Solidarity Trial WHO, untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid terhadap efektivitas dan keamanan terbaik dalam perawatan pasien Covid-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Slamet, seperti dilansir dari Setkab.go.id, Selasa (4/8/2020).

Secara garis besar, Slamet menjelaskan, proses produksi obat diawali dengan upaya penemuan bahan, zat, atau senyawa potensial obat melalui berbagai proses penelitian.

Selanjutnya, temuan tersebut harus melewati berbagai proses pengujian, antara lain uji aktivitas zat, uji toxisitas in vitro dan in vivo pada tahap pra klinik, serta uji llinik untuk fase I, fase II dan fase III.

Ketiga, proses izin edar.

Baca juga: Polisi Akan Panggil Anji dan Hadi Pranoto Terkait Dugaan Sebarkan Hoaks soal Obat Covid-19

Terakhir, produksi melalui cara pembuatan obat yang baik (GMP) dan dilakukan kontrol pada proses pemasaran.

"Banyak lembaga internasional dan nasional sedang bekerja keras untuk mendapatkan obat ataupun vaksin Covid 19. Sebagian kandidat vaksin juga sudah memasuki tahap uji klinik tahap akhir," kata Slamet.

Ia pun menyayangkan, ada pihak yang dengan sengaja mengklaim telah menemukan obat yang disebut dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus corona itu.

Ia berharap, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang masih diragukan keabsahannya. Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat dapat menyaring seluruh informasi yang diperoleh sebelum membagikannya.

"Kepada seluruh pihak, khususnya tokoh publik, kami harap dapat memberikan pencerahan tentang Covid-19 kepada masyarakat dan bukan sebaliknya menimbulkan pro-kontra," ucapnya.

Sebelumnya, sempat muncul kontroversi di media sosial setelah penyanyi Anji mengunggah video wawancara dengan Hadi Pranoto, yang mengklaim sebagai profesor atau ahli mikrobiologi.

Baca juga: Penjelasan Hadi Pranoto soal Herbal Antibodi Covid-19 dan Tanggapan Ahli

Di dalam tayangan yang diunggah di dalam akun Youtube Anji, Hadi Pranoto mengklaim telah berhasil menemukan antibodi Covid-19, yang bisa mencegah dan menyembuhkan pasien yang telah terinfeksi.

Hadi Pranoto juga mengklaim antibodi Covid-19 berbahan herbal itu telah disalurkan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Dalam wawancara yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Hadi juga memperkenalkan dirinya sebagai profesor sekaligus kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.

Perkembangan uji klinis vaksin Covid-19

Di sisi lain, Slamet menyampaikan, saat ini tengah dilakukan uji klinik fase 3 terhadap vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac dari China.

Proses pengujian tersebut dilakukan di site penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

"Sesuai dengan standar internasional juga peraturan Badan POM untuk registrasi obat atau vaksin, maka protokol penelitian ini harus mendapatkan persetujuan etik dari site penelitian yang akan dituju, dalam hal ini Unpad," kata Slamet.

Komisi Etik Unpad, menurut dia telah melakukan telaah protokol penelitian fase 3 vaksin tersebut.

Baca juga: Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, dari Disebut Hoaks hingga Pembodohan

Pada tanggal 27 Juli lalu, ia meyampaikan bahwa Unpad mengumumkan persetujuan etik terhadap uji klinik ini.

Artinya, data-data yang mendasari dilakukannya uji klinik fase 3 dapat diterima secara ilmiah.

Selain itu, risiko terhadap subjek dapat diminimalisasi dan manfaat diperkirakan dapat diperoleh.

"Komisi Etik Universitas Padjajaran berkewajiban melakukan monitoring pelaksanaan penelitian," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com