Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Proyeksi Ekonomi Global Isinya Hanya Minus, Minus, dan Minus

Kompas.com - 23/07/2020, 12:57 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui, kondisi ekonomi global semakin sulit akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini ditandai dengan prediksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis sejumlah lembaga dunia.

Jokowi menyebut, Dana Moneter Internasional (IMF) awalnya memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global minus 2,5 persen.

Baca juga: Senang Tiap Pagi Disuguhi Angka Positif, Jokowi: Artinya Peredaran Uang Naik..

 

Namun, prediksi itu belakangan berubah menjadi lebih buruk lagi.

"Dua bulan lalu saya telepon Bank Dunia, beda lagi jawabannya. Pertumbuhan ekonomi dunia minus 5 persen," kata Jokowi dalam acara "Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Dia mengatakan, dua pekan lalu mendapat laporan dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) bahwa proyeksi ekonomi dunia akan minus 6 sampai minus 7,6 persen.

Jokowi menilai, prediksi-prediksi dari lembaga internasional ini menjadi gambaran sulitnya ekonomi global selama pandemi.

"Bahwa setiap bulan (angkanya) selalu berubah-ubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah, tetapi makin sulit. Minus 2,5 ganti sebulan berikutnya, jadi minus 5, sebulan berikutnya jadi minus 6 sampai minus 7 persen. Gambaran kesulitannya seperti itu," kata Jokowi.

Jokowi juga menyebut OECD memprediksi ekonomi sejumlah negara akan terkontraksi, misalnya, ekonomi Perancis diprediksi minus 17 persen, Inggris minus 15 persen, Jerman minus 11 persen, Amerika Serikat minus 9,7 persen, Jepang minus 8,3 persen, dan Malaysia minus 8 persen.

"Bayangkan (ekonomi) isinya minus, minus, minus, minus dan minusnya adalah dalam posisi yang gede-gede seperti ini," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Siapkan Rp 1 Triliun untuk Bantu Koperasi

Menurut dia, ekonomi Indonesia juga diprediksi minus pada kuartal kedua 2020. Jokowi memproyeksi ekonomi Indonesia bisa merosot minus 4,3 persen hingga minus 5 persen.

Untuk itu, ia meminta jajarannya segera membelanjakan anggaran untuk menggerakan perekonomian. Dia berharap, ekonomi Indonesia dapat kembali naik pada kuartal ketiga tahun ini.

"Kita berharap di kuartal ketiga kita sudah harus naik lagi. Kalau enggak, enggak ngerti lagi saya, akan tetap lebih sulit kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com