Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Terakhir, Kasus Positif Covid-19 Banyak Berasal dari Aktivitas Perkantoran

Kompas.com - 20/07/2020, 19:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, dalam sepekan terakhir kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih banyak didapatkan dari penelusuran aktivitas di perkantoran.

Hal ini terjadi seiring dengan kembali normalnya aktivitas di kantor setelah kebijakan bekerja dari rumah usai.

Baca juga: Pemerintah: Kantor dan Pabrik Harus Ciptakan Suasana Kerja Aman dari Covid-19

"Dalam satu minggu terakhir kemarin, kita lihat penambahan kasus konfirmasi positif lebih banyak kita yakini dari kontak tracing (yang) berasal dari aktivitas perkantoran," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/7/2020).

"Selama ini kita laksanakan (aktivitas kantor) dari rumah dan saat ini mulai kita lakukan di perkantoran," tutur dia.

Karenanya, Yurianto mengingatkan kembali agar kantor, industri maupun pabrik, benar-benar menciptakan suasana kerja yang aman dari Covid-19.

Pasalnya, jika individu terinfeksi Covid-19 di tempat kerja, akan menjadi sangat berisiko bagi keluarga di rumah maupun orang lain dengan penyakit komorbid (bawaan).

Baca juga: Jubir Pemerintah Sarankan Rapat di Kantor Tanpa Makan-makan dan Cukup Setengah jam

 

Lebih lanjut Yurianto menjelaskan, salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah kegiatan rapat di kantor.

Ia menyarankan, rapat di kantor sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30 menit. Hal ini untuk mencegah potensi penularan Covid-19.

"Batasi pembicaraan (dalam rapat). Lalu upayakan rapat tidak lebih dari setengah jam," ujar Yurianto.

Baca juga: UPDATE: Kini Ada 88.214 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 1.693

 

Selain itu, di dalam rapat sebaiknya tidak menyajikan makanan dan minuman. Menurut Yurianto, adanya makanan dan minuman bisa membuat peserta rapat membuka masker mereka.

Kemudian, jika diperlukan, rapat sebaiknya digelar di pagi hari. Saat akan rapat, semua jendela di ruang rapat dibuka sehingga sirkulasi udara akan bergerak dengan baik.

"Matikan sementara AC dan pastikan udara bergerak," tutur Yurianto.

Kemudian, kapasitas ruang rapat sebaiknya dibatasi. Jika rapat memang mengharuskan diikuti orag banyak, maka sebagian bisa mengikuti di ruang lain dengan menggunakan metode daring.

Hal ini dilakukan agar bisa memastikan bahwa ruang yang terbatas masih memberikan kesempatan bagi siapapun untuk menjaga jarak.

"Inilah adaptasi kebiasaan baru dalam perkantoran," ujar Yurianto.

Baca juga: UPDATE 20 Juli: Tambah 1.576, Pasien Sembuh dari Covid-19 Kini 46.977

 

Sementara itu, masih ada penambahan kasus pasien positif Covid-19 hingga Senin (20/7/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.693 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlah ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 14.027 spesimen dalam 24 jam terakhir. Sehingga secara akumulatif ada 88.214 kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com