Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Perusahaan Asing Siap Investasi di Indonesia, Apa Saja?

Kompas.com - 17/07/2020, 16:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebut, ada delapan perusahaan asing yang siap berinvestasi di Indonesia.

Investasi ini dilakukan dalam rangka mengupayakan ekonomi dunia tetap tumbuh positif meskipun terjadi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Ada sejumlah perusahaan atau investor yang sudah konfirm dan bahkan mulai melakukan konstruksi ataupun pembukaan persiapan untuk operasinya di Indonesia. Ini saya gambarkan delapan contoh," kata Mahendra dalam konferensi pers yang digelar virtual, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Bidik Investasi Perusahaan Asing yang Keluar dari China

Mahendra mengatakan, kedelapan perusahaan tersebut seluruhnya merupakan bagian dari sistem rantai nilai global (global value chain).

Delapan perusahaan itu bergerak di berbagai bidang, di antaranya perusahaan lampu elektronik tenaga surya (California, Amerika Serikat) dan perusahaan komponen kendaraan bermotor (Kanagawa, Jepang).

Kemudian, perusahaan spare part otomotif (Aichi, Jepang), perusahaan elektronik, peralatan rumah tangga, alat kesehatan dan kecantikan (Osaka, Jepang), serta pengeras suara video audio elektronik (Taiwan).

Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal II-2020 Diprediksi Turun, Ini Langkah BKPM

Ada pula perusahaan ban kendaraan (Taiwan), perlengkapan elektronik, bahan-bahan kimia dan jasa komunikasi (Seoul, Korea Selatan), terakhir miniatur mobil die cast (Guangzhou, China).

Menurut Mahendra, total investasi delapan perusahaan ini pada tahap pertama dapat mencapai 1 miliar USD. 

"Kalau dari delapan perusahaan ini ditotal, dijumlahkan, nilai investasi tahap pertama yang kita harapkan adalah 1 miliar dollar," ujar Mahendra.

Baca juga: Harga Tanah Kawasan Industri Mahal, Bikin Investasi Terhambat

Untuk mendorong investasi ini, pihaknya telah membentuk tim percepatan pemulihan ekonomi (TPPE).

Kemenlu juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, mulai dari Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), hingga Bank Indonesia.

"Ini fokusnya adalah untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam global value chain," kata Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com