Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas: Klaster Secapa AD Dapat Dijadikan Pembelajaran Penularan Covid-19 di Asrama

Kompas.com - 16/07/2020, 06:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, kasus klaster baru Covid-19 di Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, Bandung, dapat dijadikan pembelajaran.

Dia berharap penularan seperti ini tidak terjadi di kemudian hari.

"Pertama, ingat pentingnya menerapkan jaga jarak dan menghindari adanya kerumunan. Ketika ada orang banyak berkumpul di satu tempat dan waktu yang sama," ujar Dewi sebagaimana dikutip siaran pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (15/7/2020).

"Terlebih dengan sirkulasi udara yang tidak diketahui baik atau tidak, ini yang akan memengaruhi laju penularan," lanjut Dewi.

Baca juga: Lapor Klaster Secapa AD ke Jokowi, Ridwan Kamil: Kewenangan Ada di Pusat

Menurut Dewi, jika satu orang terinfeksi dalam kondisi tersebut, penyebaran Covid-19 akan terjadi dengan sangat cepat.

Dalam hal ini, seluruh kegiatan yang melibatkan banyak orang berkumpul, seperti asrama, boarding school, dan pesantren, juga memiliki potensi penularan yang mirip dengan apa yang terjadi di Secapa.

Selanjutnya, Dewi menjelaskan bahwa daya tahan tubuh yang baik menjadi hal penting untuk mencegah penularan Covid-19.

"Hasil pemeriksaan menunjukan dari 1.262 orang yang positif, hanya 17 orang yang dirawat dengan gejala ringan dan lainnya masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG)," tutur Dewi.

Baca juga: Secapa AD Tertutup, Dinkes Bandung Kesulitan Melakukan Tracing

"Hal ini juga menunjukkan bahwa daya tahan tubuh yang dimiliki oleh peserta didik dan pelatih yang ada di Secapa membantu mereka dari infeksi virus sehingga tidak ada keluhan berat," lanjutnya.

Adapun pelajaran lain yang bisa dipetik dari kasus Secapa AD Bandung adalah potensi penularan dari orang yang tidak bergejala.

Sebab, mereka tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi Covid-19.

Dewi juga menjelaskan bahwa isolasi mandiri sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Baca juga: Mengenal Secapa, Klaster 1.280 Orang Terinfeksi Virus Corona

Meskipun tidak ada gejala atau gejalanya ringan, isolasi mandiri dan pembatasan mobilitas bagi mereka yang terinfeksi itu harus dilakukan

"Seperti apa yang terjadi di Secapa, mereka inisiatif untuk diperiksa. Ketika hasilnya sekian yang positif, langsung semuanya dikarantina sehingga dapat mencegah penularan Covid-19 ke luar dari klaster tersebut," tambah Dewi.

Diberitakan, sebanyak 1.262 orang yang terdiri dari pelatih dan peserta Secapa TNI AD dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni 2020 hingga 9 Juli 2020.

Dari angka tersebut, ada 17 orang yang telah dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit (RS) Dustira Cimahi dengan keluhan ringan, seperti demam, batuk, dan sedikit sesak napas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com