JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku sudah melapor ke Presiden Joko Widodo perihal Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung yang menjadi klaster baru Covid-19.
Ridwan mengaku sengaja melapor ke Presiden karena ia mengakui tak punya kewenangan langsung untuk mengontrol kawasan militer tersebut.
"Saya enggak bisa mengontrol karena kewenangan ada di pemerintah pusat. Tadi sudah saya laporkan kepada Presiden," kata Ridwan usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Rabu (15/7/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Secapa AD Tertutup, Dinkes Bandung Kesulitan Melakukan Tracing
Pria yang akrab disapa Emil ini mengakui klaster Secapa AD sempat membuat penambahan kasus baru Covid-19 naik pada 9 Juli lalu. Saat itu, pemerintah melaporkan ada penambahan 962 kasus di Jabar.
Namun, Emil menilai lonjakan itu hanya anomali karena jumlah penambahan kasus Covid-19 di Jabar langsung turun pada hari-hari berikutnya.
"Itu saya sebutnya anomali. Jadi waktu Secapa dilaporkan kan naik tuh. Besoknya sudah turun lagi ke 70, 50, jadi artinya Jabar tuh sebenarnya terkendali," kata Ridwan.
Penyebaran Covid-19 di Jabar menurut dia terkendali karena positivity rate atau rasio perbandingan jumlah pasien positif dengan jumlah spesimen yang diperiksa dibawah 5 persen. Hal itu sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Salah satu ukuran WHO ya, keterpaparan. Kita kan di bawah 5 persen. Dari 100 persen PCR-Swab, kita hanya 4 persen. Provinsi lain dekat kita ada 30 keterpaparannya, 12 persen, 10 persen, jadi itu," katanya.
Baca juga: Tim Uji Klinis Anti Covid-19 Memulai Tugasnya di Klaster Secapa AD
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 1.280 orang di Secapa AD, Bandung terkonfirmasi positif Covid-19.
Temuan ini terbongkar berawal dari dua prajurit atau perwira siswa yang memeriksakan penyakitnya ke Rumah Sakit Dustira.
Usai temuan itu, seluruh siswa Secapa AD diperiksa dengan alat rapid test yang dikirimkan Andika dari Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.