Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Pemda Masifkan Gerakan Pakai Masker untuk Cegah Covid-19

Kompas.com - 10/07/2020, 14:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (pemda) menggalakkan penggunaan masker oleh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.

Salah satu upaya yang bisa menunjang hal itu adalah pemda membagikan masker secara gratis kepada masyarakat.

"Kalau 548 provinsi, kabupaten/kota membagikan masker dalam jumlah masif untuk seluruh rakyatnya, terutama yang kurang mampu dan mereka memakainya, semua orang memakainya, saya sangat yakin akan terjadi penurunan kurva bukan hanya lokal tapi di tingkat nasional,” ujar Tito sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemendagri, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Antisipasi Penularan Covid-19 Lewat Udara, Pemerintah: Wajib Pakai Masker!

Tito mencontohkan, salah satu daerah yakni Kabupaten Gowa, telah menggelar pembagian satu juta masker untuk warganya.

Pembagian masker ini menurutnya sangat membantu masyarakat yang kesulitan membeli atau mendapatkan masker.

"Karena masker adalah salah satu senjata untuk mencegah seseorang terpapar virus. Berdasarkan banyak penelitian, jika masker dipakai secara disiplin, kurva penularan Covid-19 akan menurun," tutur Tito.

"Sebab droplet atau aerosol yang menjadi medium penularan Covid-19 bisa ter-blok oleh masker yang dipakai individu," kata dia. 

Ia juga mengingatkan masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan lainnya seperti mencuci tangan memakai sabun.

Jika tidak ada tempat mencuci tangan, Tito menyarankan masyarakat membawa cairan antiseptik atau hand sanitizer.

Tak hanya itu, ia juga berharap masyarakat bahu membahu untuk melakukan gerakan-gerakan kecil untuk menekan angka penyebaran Covid-19, seperti menyediakan sabun dan air di tempat umum.

“Saya berharap agar gerakan filantropi terkait penanganan pandemik Covid-19 ini semakin membudaya di masyarakat kita. Tidak harus dalam jumlah yang besar, hal-hal kecil seperti menyediakan air dan sabun di ruang publik, sudah sangat membantu,” kata Tito.

Baca juga: Menolak Dirawat di Bantul, Pasien Covid-19 Pilih Pulang ke Madura

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat bahwa penularan Covid-19 di luar klaster baru Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung disebabkan kurang disiplinnya masyarakat dalam memakai masker.

"Penyebaran kasus di luar klaster disebabkan kurang disiplinnya masyarakat memakai masker. Kita tahu bahwa penularan penyakit ini dari droplet orang yang sakit," ujar Yuri ketika menyampaikan update perkembangan kasus Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (9/7/2020).

"Kita tahu bahwa droplet ini ada yang ukurannya kecil yang disebut mikro droplet. Yang memiliki waktu cukup lama untuk bisa hilang dari lingkungan," kata Yuri.

Mikro droplet ini, kata Yuri, akan bertahan lebih lama dalam kondisi tempat atau wilayah yang tertutup dengan kondisi ventilasi yang tidak terlalu baik.

Oleh karena itu, menurut dia, ada sejumlah langkah agar masyarakat terhindar dari penularan Covid-19 lewat mikro droplet yang melayang di udara.

Pertama, masyarakat wajib menggunakan masker.

"Masyarakat wajib memakai masker.Apapun alasannya, gunakan masker karena ini melindungi kita," kata Yuri.

Kedua, memastikan untuk menjaga jarak aman saat melakukan kontak sosial. Jaga jarak minimal dilakukan sejauh 1,5 meter-2 meter.

Ketiga, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

"Keempat, untuk kita yang bekerja pada ruang yang tetap, di ruang kerja di kantor, pastikan bahwa sirkulasi udara dan ventilasi ruang kerja kita setiap hari terganti udaranya," ungkap Yuri.

"Sebisa mungkin kalau akses udara segar dari luar bisa dilakukan, maka lakukan itu," kata dia.

Baca juga: 84 Tenaga Medis dan Pegawai RSUD Jayapura Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Pasien

Hal yang sama, menurut dia, juga harus dilakukan di kendaraan.

Yuri menyarankan agar masyarakat setiap pagi membula jendela mobil sebelum berangkat bekerja.

"Buka semua jendela mobil dan beri kesempatan udara yang dalam ruangan (mobil) terganti dengan yang baru. Yang berasal dari luar dan setelah itu baru kita tutup," kata dia. 

"Agar kita tidak berada di satu lingkungan yang tidak pernah tergantikan udaranya, terjebak dalam ruang terbatas dengan AC yang tersirkulasi di dalamnya," ucap Yuri.

Adapun secara nasional, penambahan kasus Covid-19 yang dilaporkan pada Kamis mencapai 2.657 kasus.

Penambahan kasus tertinggi tercatat dari Jawa Barat, yakni sebanyak 962 kasus baru Covid-19.

Jumlah ini didominasi kasus dari Secapa AD, Bandung. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 70.736 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com