Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Tidak Ada Alasan Tak Percaya Diri dengan Ventilator Dalam Negeri

Kompas.com - 10/07/2020, 05:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melihat ada kesan layanan kesehatan dan rumah sakit tidak yakin dengan ventilator buatan dalam negeri.

"Kemudian ventilator ini kaya ada kesan bahwa dari pengguna tidak percaya diri dengan temuan kita sendiri. Saya kira ini masalah mental," kata Muhadjir melalui kanal Youtube Kemenko PMK, Kamis (10/7/2020).

"Kalau memang kabelnya belum serapi daripada produk luar mohon dimaklumi. Ini memang masih dalam taraf perancangan awal," tutur dia. 

Baca juga: Ventilator COVENT-20 Buatan UI Lulus Uji Klinis Manusia, Diuji di Beberapa RS

Muhadjir mengatakan, daripada menggunakan ventilator buatan luar negeri, lebih baik menggunakan ventilator produksi sendiri, meski hasilnya belum rapi.

Apalagi, lanjut Muhadjir, ventilator buatan dalam negeri sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya.

"Saya pikir lebih baik menggunakan produk sendiri daripada dari luar. Yang penting alat itu berfungsi dengan baik bahkan bisa memenuhi standar yang telah ditetapkan lembaga resmi dan itu mestinya tidak ada alasan lagi untuk tidak percaya diri terhadap alat produk dalam negeri," lanjut Muhadjir.

Baca juga: Universitas Indonesia Siap Produksi Ventilator Lokal Tangani Pasien Covid-19

Sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menerima lima ventilator buatan Universitas Indonesia di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Serah terima ventilator ini dihadiri Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro, dan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, penyerahan ventilator ini adalah bukti kerja keras para peneliti dan inovator, sehingga berhasil membuat lima ventilator dalam kurun waktu 3 bulan.

"Tentunya apa yang dilakukan oleh Universitas Indonesia sangat membanggakan kami, karena sebagai salah satu insan dari dunia perguruan tinggi dan juga dunia penelitian dalam waktu yang relatif singkat mereka berhasil membuat sesuatu yang tadinya tidak dibayangkan sebelumnya," kata Bambang.

Baca juga: Vent-I, Ventilator Portabel Karya Anak Bangsa, Segera Diproduksi Massal oleh Perusahaan Jepang

Bambang mengatakan, lima ventilator tersebut sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan siap digunakan di rumah sakit.

Ia juga mengatakan, masih ada lima ventilator yang sedang dalam tahap uji klinis. Selain itu, Bambang mengatakan, komponen-komponen ventilator 70 persen berasal dari dalam negeri.

"Meskipun ada komponen impor dalam ventilator itu, saya sudah diberi informasi bahwa 70 persen dari ventilator ini berasal dari Indonesia atau lokal kontennya 70 persen," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com