JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkap isi pembicaraannya dengan tersangka kasus pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa saat keduanya hendak terbang dari Serbia ke Indonesia.
Yasonna menuturkan, dalam pembicaraan itu ia mengenalkan diri sebagai Menteri Hukum dan HAM dan menyampaikan bahwa Maria akan diserahkan kepada Bareskrim Polri sesampainya di Jakarta.
"Nanti kami akan sampai di Indonesia kami akan menyerahkan ibu ke Bareskrim Polri, hadapi saja dengan tenang, semua kita lakukan secara profesional," kata Yasonna dalam acara Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: 17 Tahun Buron, Tersangka Pembobolan BNI Maria Pauline Lumowa Diekstradisi dari Serbia
Menurut Yasonna, ucapannya itu dibalas dengan senyum oleh Maria.
"Beliau iya, dia senyum, tetapi saya memang melihat ada semacam tekanan terhadap beliau," ujar Yasonna.
Dalam tayangan Kompas TV, Yasonna dan Maria tampak berbincang di dalam pesawat Garuda Indonesia sebelum berangkat dari Serbia ke Indonesia.
Dalam tayangan tersebut, Yasonna tampak berdiri mengenakan jas dan topi lebar sedangkan Maria duduk di kursi penumpang mengenakan baju tahanan oranye dengan tangan terikat.
"Beliau selama perjalanan menggunakan pakaian tersebut dan dalam keadaan tangan memang, mohon maaf, diborgol, karena kita di udara, mencegah hal-hal yang mungkin saja membahayakan penerbangan," kata Yasonna.
Baca juga: Buron Selama 17 Tahun, Ini Rekam Jejak Maria Pauline Lumowa
Diberitakan sebelumnya, buron pelaku pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa diekstradisi dari Serbia dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada Kamis (9/7/2020) ini.
"Dengan gembira saya menyampaikan bahwa kami telah secara resmi menyelesaikan proses handing over atau penyerahan buronan atas nama Maria Pauline Lumowa dari pemerintah Serbia," kata Yasonna.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan