Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Pemerintah Tak Boleh Kalah dengan Warga yang Langgar Protokol Kesehatan

Kompas.com - 08/07/2020, 18:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta aparat pemerintah tak kalah berani dengan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Ia meminta aparat pemerintah, khususnya di daerah, menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

“Pemerintah tidak boleh kalah dengan masyarakat yang tidak disiplin atau tidak patuhi protokol kesehatan Covid-19. Jangan sampai dilanggar, tetapi jangan gunakan cara-cara yang berlebihan karena mereka bukan penjahat, mereka mungkin kurang edukasi," kata Tito melalui keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).

"Maka digunakan cara-cara yang baik. Bila perlu dengan peraturan Perda bersama-sama dengan aparat keamanan lainnya, TNI dan Polri penegak hukum,” lanjut dia.

Baca juga: Skenario Covid-19 sampai 2021, Mendagri: Vaksin hingga Herd Immunity

Ia menambahkan, protokol kesehatan harus disosialisasikan sampai ke jajaran terbawah di lingkungan masyarakat.

Ia juga meminta aparat pemerintah daerah dapat melakukan inovasi positif terkait penanganan Covid-19.

Hal itu bisa dilakukan dengan memperkuat basis pertahanan dengan membuat program RW wajib masker atau kampung wajib masker.

Ia menambahkan, saat ini penyebaran virus corona tak hanya di Pulau Jawa. Di daerah lain penambahan pasien positif Covid-19 juga semakin banyak.

Baca juga: Pilkada di Tengah Pandemi, Mendagri Sebut Posisi Petahana Tak Diuntungkan

Ia mengatakan di luar Jawa ada tiga daerah dengan tingkat penambahan pasien Covid-19 yang tinggi. Ketiganya yakni Sumatera Selatan, Kalimatan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Untuk itu, ia meminta seluruh perangkat pemerintah daerah bekerja ekstra keras mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan mulai dari cuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker di ruang publik.

“Ini jangan dianggap remeh penyakit ini terutama yang kekebalan tubuhnya rendah, usia lanjut dan mereka yang punya penyakit bawaan," kata Tito.

"Sebentar lagi kita mau Idul Adha. Hati-hati jangan mengambil risiko, berdekatan dengan orang yang berusia lanjut, orang tua kita, pegang sana, cipika-cipiki. Itu kalau kita positif kita menulari orang tua kita, yakinkan betul cuci tangan dan lain-lain,” lanjut mantan Kapolri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com