Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMRC: 70 Persen Warga Merasa Ekonominya Lebih Buruk Usai Pandemi

Kompas.com - 30/06/2020, 18:07 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang digelar 24 hingga 26 Juni 2020 menunjukkan, mayoritas masyarakat merasa kondisi ekonominya memburuk setelah pandemi virus corona (Covid-19) melanda Tanah Air.

"Mayoritas warga, 70 persen merasa kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk atau jauh lebih buruk sebelum ada wabah Covid-19," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas saat merilis hasil survei secara daring, Selasa (30/6/2020).

Rinciannya, sebanyak 59 persen responden mengaku, ekonominya lebih buruk dan 11 persen lainnya mengaku jauh lebih buruk.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Ekonomi Bagus, tapi Kasus Covid-19 Naik...

Sementara 17 persen responden lainnya menjawab bahwa ekonominya tidak mengalami perubahan.

Meski demikian, ada juga warga yang merasa ekonominya lebih baik di masa pandemi ini. Ada sembilan persen warga yang menjawab ekonominya lebih baik dan tiga persen lainnya menjawab jauh jauh lebih baik.

Meski warga yang merasa ekonominya memburuk masih tinggi, namun Sirojudin menyebut angka tersebut sudah turun dibandingkan survei pada Mei lalu.

Pada Mei lalu, angka masyarakat yang merasa ekonominya lebih buruk dan jauh lebih buruk mencapai 83 persen.

Sirojudin menilai bahwa penurunan ini disebabkan langkah pemerintah yang mendorong fase kenormalan baru atau new normal, di mana masyarakat bisa beraktivitas produktif di luar rumah sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga: Suramnya Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Versi Lembaga Dunia...

Selain itu, ia juga menilai hal ini disebabkan oleh berbagai bantuan yang digelontorkan pemerintah seperti bantuan sosial dan stimulus ekonomi.

"Berbagai kebijakan pemerintah menangani krisis Covid-19 memang belum terbukti berhasil, namun bisa mendongkrak optimisme," kata Sirojudin.

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara lewat telpon terhadap 2.003 responden yang dipilih secara acak dan proporsional. Margin of error survei plus minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com