Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kesal ke Menterinya, Pengamat: Tak Ada yang Bisa Dia Banggakan Selama Covid-19

Kompas.com - 29/06/2020, 14:44 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meluapkan amarah dinilai sebagai pesan kepada masyarakat bahwa para menterinya kurang cakap untuk melaksanakan visi-misi di tengah pandemi corona.

Amarah Presiden itu meluap dalam sidang kabinet di Istana Negara pada Kamis (18/6/2020) yang diunggah ke media sosial pada Minggu (28/6/2020).

"Itu dia benar-benar kesal, karena Pak Jokowi ini peduli dengan hasil pembangunan yang bisa dilihat dan dirasa. Nah selama Covid-19 ini, otomatis lima bulan belakangan, tak ada hal-hal yang bisa dia banggakan," Pengamat Politik Hendri Satrio saat dihubungi, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Tak Boleh Jokowi ke Kanan, Menterinya ke Kiri...

Contoh beberapa hal yang kontroverial antara lain kartu pra kerja yang mendapat peringatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga yang terbaru adalah penerimaan murid baru yang dinilainya banyak blunder.

Termasuk pariwisata dan perekonomian yang perlu ditingkatkan lagi serta sektor kesehatan karena banyak masyarakat dan tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19.

"Otomatis tidak ada yang bisa dia banggakan, makanya muncul lah kekesalan-kekesalan itu," katanya.

Menurutnya apa yang disampaikan Jokowi itu natural. Kepala Negara benar-benar menunjukkan kekesalan dari raut wajah yang terlihat tegang saat menyampaikan itu.

Baca juga: Jokowi Marah, Ini Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19

"Kan rakyat marah, Jokowi kemarin seperti "kerasukan" rakyat, seperti mendengarkan rakyat dan kemudian dia berani ke menterinya," kata dia.

Apalagi, kata dia, selama ini jika terjadi suatu hal maka rakyat selalu menyalahkan Presiden sehingga kritik pun terus berdatangan.

Kemarahan rakyat itu, kata dia, tampak dari kegiatan perekonomian yang sulit, tak jelasnya penanganan Covid-19, hingga koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah yang terlihat ada persaingan.

"Istilahnya, kelihatannya dia ini "kerasukan" rakyat. Memang rakyat kan marah betul ke pemerintah akhir akhir ini," katanya.

Baca juga: Istana Unggah Video Jokowi Marah, Dinilai Sengaja Lempar Spekulasi Reshuffle

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kejengkelannya kepada para menteri dalam sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Pernyataan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet pada 18 Juni 2020 itu terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada hari ini, Minggu (28/6/2020).

Dalam video tersebut, Presiden Jokowi dengan nada tinggi menegur para menteri yang masih bersikap biasa saja di masa krisis seperti sekarang, baik itu akibat pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com