JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi belum menetapkan tersangka terkait pengeroyokan lima personel tim siber Polda Metro Jaya oleh warga negara asing (WNA) di Apartemen Green Park View, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (27/6/2020).
Berdasarkan keterangan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, sejauh ini polisi sudah menangkap sembilan WNA asal Nigeria yang diduga melakukan penganiayaan.
“Tunggu semua sudah kita periksa dan lakukan gelar perkara, baru tentukan apa yang bersangkutan nanti tersangka atau saksi,” kata Argo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (29/6/2020).
Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Tim Siber Polda Metro Jaya oleh WNA di Apartemen Green Park View
Menurut keterangan Polda Metro Jaya, WNA yang ditangkap bertambah menjadi 11 orang.
Argo menyebut, polisi sedang mencari tahu peran para WNA yang sudah ditangkap tersebut.
Polisi juga berkomunikasi dengan pihak Imigrasi terkait para WNA itu.
Sekelompok warga negara asing (WNA) yang diduga berasal dari Nigeria mengeroyok lima personel tim siber Polda Metro Jaya di Apartemen Green Park View, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (27/6/2020).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu berawal ketika 12 personel tim siber mendatangi TKP guna menangkap seorang warga negara Nigeria atas dugaan tindak pidana penipuan online.
Saat personel tim siber hendak masuk ke kawasan apartemen, salah satu penghuni yang diduga warga negara Nigeria berteriak dan menyebarkan rumor adanya razia yang dilakukan Direktorat Jenderal Imigrasi.
"Ada salah satu warga apartemen, diduga WN Nigeria berteriak ada razia warga negara asing dari pihak Imigrasi. Tidak lama kemudian sekelompok WNA, diduga WN Nigeria, tiba-tiba melawan pihak kepolisian," kata Yusri dalam keterangannya, Minggu (28/6/2020).
Baca juga: Polisi Perkirakan 60 WNA Keroyok 5 Orang Tim Siber Polda di Apartemen Green Park View
Yusri memperkirakan, sebanyak 60 warga diduga berasal dari Nigeria yang mengeroyok lima personel tim siber. Polisi masih berusaha menjelaskan tujuan kedatangan mereka ketika dikeroyok.
"Anggota sudah menyampaikan bahwa anggota dari kepolisian tetapi tetap masih melawan sehingga terjadi keributan sampai terjadi pemukulan," ujar Yusri.
Akibat penyerangan tersebut, lima orang personel tim siber mengalami luka ringan. Penyerangan tersebut dapat dihentikan dengan bantuan personel Resmob Polres Jakarta Barat dan Polsek Cengkareng.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.