Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anti Narkotika Internasional, Wapres: Generasi Milenial Harus Dapat Perhatian Khusus

Kompas.com - 26/06/2020, 13:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, generasi milenial pada rentang usia 15-35 tahun harus mendapatkan perhatian khusus agar mereka tak terpapar narkotika dan obat-obatan terlarang.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) secara daring, Jumat (26/6/2020).

"Kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Hal ini memerlukan perhatian khusus," kata Ma'ruf dalam sambutannya.

Baca juga: Hari Anti Narkotika Internasional, Ketua DPR: Jangan Pernah Lengah Lawan Narkoba

Ma'ruf mengatakan, data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi masalah narkotika menyebutkan, pada tahun 2018 terdapat 275 juta penduduk dunia atau 5,6 persen dari penduduk dunia usia 15-64 tahun pernah mengonsumsi narkoba.

Sementara berdasarkan data BNN angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun.

Kemudian tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta, sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 mencapai angka 2,29 juta.

"Generasi milenial pada dekade mendatang akan muncul sebagi pengganti generasi saat ini," kata dia.

Baca juga: HANI 2020, Wapres: Narkotika dan Covid-19 Butuh Penanganan yang Sama

"Mereka harus sehat dan produktif. Harus hidup 100 persen dan hidup bahagia tanpa narkoba," lanjut Ma'ruf.

Apalagi saat ini Indonesia mulai memasuki bonus demografi yang tumpuannya berada di para generasi milenial tersebut.

Lebih jauh Ma'ruf mengatakan, salah satu sebab terjadinya peredaran narkoba adalah masih tingginya supply and demand.

Dengan demikian, upaya preventif melalui strategi demand reduction dan penegakan hukum sebagai strategi supply reduction harus terus dilakukan BNN secara konsisten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com