JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih menyatakan Covid-19 menular melalui percikan air ludah (droplet) orang yang terinfeksi penyakit tersebut.
Reisa memastikan, informasi yang menyebut WHO mengeluarkan pernyataan bahwa Covid-19 dapat ditularkan melalui udara adalah kurang tepat.
"Beredar informasi tersebut lewat WhatsApp Messenger. Informasi ini kurang tepat," ujar Reisa dalam konferensi pers du Graha BNPB, Kamis (25/6/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 Menembus 50.000, Masih Banyak yang Bandel Tak Pakai Masker...
"WHO masih menyatakan bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet yang dihasilkan ketika orang itu terinfeksi virus corona, kemudian dia batuk, bersin atau bicara," lanjut dia.
Apabila droplet itu jatuh ke permukaan benda-benda di sekitarnya, lalu ada orang menyentuh benda tersebut tanpa mencuci tangan setelahnya, maka potensi penularan bisa terjadi.
Selain itu, Covid-19 juga bisa menular kepada orang secara langsung apabila orang itu menghirup droplet dari orang yang terjangkit penyakit itu.
Baca juga: Droplet Bertahan 15 Menit di Udara, Masyarakat Diminta Tak Mengobrol di Transportasi Umum
Oleh karenanya, Reisa mengingatkan agar memakai masker, menjaga jarak minimal satu meter dan rajin mencuci tangan dengan air yang mengalir bisa mencegah penularan Covid-19.
Reisa sekaligus mengimbau kepada masyarakat untuk meneliti terlebih dulu informasi yang beredar seputar Covid-19.
"Pastikan berita yang kita terima adalah fakta, bukan hoaks. Pastikan juga tanggal pemberitaan sebelum kita mempercayainya dan menyebarkan kepada orang lain," tambah Reisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.