Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Sebut Berhasil Akhiri Konflik Tiga Suku di Kongo

Kompas.com - 26/06/2020, 06:41 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Monusco mengklaim berhasil mengakhiri pertikaian tiga suku di Desa Kashege, Kalemie, Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo.

TNI berhasil mengakhiri pertikaian ketiga suku tersebut pada Kamis (25/6/2020).

"Keberhasilan tim LRM (Long Range Mission) Satgas TNI Konga XXXIX-B Monusco Kongo untuk memediasi ketiga suku dan memperoleh 24 pucuk jenis AK-47," ujar Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco Kongo Kolonel Inf Daniel Lumbanraja dalam keterangan tertulis, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Terluka Akibat Serangan Kelompok Bersenjata di Kongo, 1 Prajurit TNI Masih Dirawat

Berakhirnya pertikaian ketiga suku tersebut ditandai dengan menyerahnya 27 orang milisi.

Mereka terdiri dari 12 orang dari kelompok milisi Persi Kaomba pimpinan Mukonga Faliala dan tujuh orang dari kelompok milisi Aleluya pimpinan Bilenge Shindano.

Kemudian, delapan orang dari kelompok Apa na Pale pimpinan Kisidja Mwenge Salumu.

Adapun, senjata api yang berhasil diserahkan kepada TNI, terdiri dari 24 senjata api yang terdiri dari 21 pucuk senjata jenis AK-47, tiga pucuk senjata api rakitan, dan 15 buah magazen.

Baca juga: Peluru Tembus di Dada, Tewaskan TNI Tentara Perdamaian di Kongo...

Mereka juga menyerahkan 51 busur panah beserta 63 anak panah.

Adapun penyerahan 24 pucuk senjata api dan puluhan panah tersebut dipimpin Kapten Inf Nuzul Sudjatmiko dan Letda Inf Eka Rahmat Malpura tim Long Range Mission (LRM) Kompi Bravo IndoRDB.

Penyerahan tersebut diberikan kepada Disarmament Demobilization Reintegration (DDR).

"Sebagai bentuk kesepakatan perdamaian antara tiga kelompok yang selama ini bertikai untuk memperebutkan kekayaan alam yang ada di daerah tersebut," kata Daniel.

Baca juga: Gugur di Kongo, Jenazah Prajurit TNI AD Akan Dipulangkan ke Indonesia 1 Juli

Daniel menambahkan, keberhasilan mendamaikan pertikaian ketiga suku tersebut merupakan bentuk pelaksanaan dari mandat PBB.

Mandat tersebut adalah Protection of Civilian (POC) atau perlindungan warga sipil.

Termasuk kepercayaan dari eks kombatan kepada Satgas TNI Konga XXXIX-B Monusco Kongo yang bekerjasama dengan tokoh adat.

"Baik itu kelompok Perci Kaomba, Perci Aleluya maupun kelompok Apa Napaledi wilayah, area of responsibility, COB Kompi Bravo IndoRDB yang dipimpin Mayor Inf Dikdik Sukayat," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com